Beranda Berita Begini Cara Seniman Tangerang Kritik Siaran Televisi

Begini Cara Seniman Tangerang Kritik Siaran Televisi

0

Di balik pameran lukisan dan pagelaran seni budaya yang digelar oleh sejumlah penggiat seni dan lingkungan Kota Tangerang di pinggir Sungai Cisadane, Jalan Chandra, Gang Muara Buntu, Panunggangan Barat, Cibodas terdapat karya seni yang mengkritik penyiaran televisi Indonesia.

Uniknya , karya seni tersebut terbuat dari sampah-sampah yang mengapung di Sungai Cisadane. Ada sampah sandal, kursi dan televisi.

Adapun kumpulan sampah sandal menyimbolkan sebagai masyarakat yang berbondong-bondong menikmati hasil siaran, kursi kosong menyimbolkan pejabat pengawasan penyiaran tidak bekerja dengan baik, dan televisi sebagai media penyiaran.

Ketua Waroeng Budaya Pojok Nusantara, Sithan menyebutkan karya seni yang terbuat dari sampah-sampah Sungai Cisadane adalah ‘movie error’. Sebab, saat ini banyak media penyiaran hanya menampilkan untuk kepentingan materil saja. Penyiaran yang edukatif dan inspiratif serta membangun pun jarang ditampilkan.

“Karya ini mengartikan kekacauan siaran di Indonesia yang merusak generasi bangsa. Kita tahu siaran sekarang terlalu berlebihan baik perfilman, iklan, sinetron. Seharusnya pihak pengawas penyiaran dapat tahu mana yang boleh ditampilkan dan tidak. Hal ini kan akan terekam oleh ingatan masyarakat dan akan membuat resah kedepannya,” katanya saat ditemui tangerangonline.id di lokasi pameran.

Sayangnya, media penyiaran yang memberi edukasi dan inspirasi lebih tidak diminati masyarakat. Hal ini karena minimnya pengawasan dari pengambil kebijakan penyiaran di Indonesia.

“Media yang masih memberikan hal yang baik ditinggalkan. Masyarakat lebih suka media yang menyajikan hal yang kurang mendidik. Ditambah lagi, pejabat-pejabat yang berwenang dengan itu kurang mengawasi,” ujarnya. (Abi)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini