Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, Kabupaten Tangerang dan pengelola kawasan Bandara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II berencana untuk melakukan uji coba penerapan rekayasa lalu lintas di Jalan Perimeter Selatan dan Utara.
Rencana bersama tersebut disepakati dalam Rapat Koordinasi (rakor) Manajemen Lalu Lintas di Wilayah Bandara dan Sekitarnya yang diadakan di Ruang Rapat Walikota, Balaikota Tangerang, Senin (25/04/2016).
Uji coba penataan lalu lintas penting dilakukan seiring rencana penambahan kapasitas bandara dengan terminal tiga, sehingga bisa mengatasi kemacetan di Rawa Bokor sembari menunggu jembatan yang akan dilakukan perubahan jalur rekayasa lalu lintas dan pembatasan truk.
“Nanti dibatasin dari Jam 4 (empat sore) sampai Jam 8 (delapan malam) enggak boleh lewat, kemudian dari bandara ke Tangerang selain lewat Perimeter Utara nanti bisa lewat Perimeter Selatan lewat kargo ke (balai) karantina,” ujarnya.
Dalam rapat yang juga dihadiri oleh Bupati Tangerang Ahmad Zaki Iskandar, Kapolsek Benda Kompol M. Amar, Kasat Lantas Polres Bandara Kompol M. Salim Margie dan juga perwakilan Kementrian Perhubungan dibahas beberapa hal terkait dengan penanganan kemacetan akses keluar masuk Bandara Soetta. Di antara kesepakatan lain ialah rekayasa lalu lintas di Rawa Bokor dengan menutup akses dari Bandara ke Rawa Bokor untuk selanjutnya dialihkan ke jalan pergudangan kargo, dan juga penerapan contra flow ke arah Bandara dari Rawa Bokor.
“Untuk itu kan perlu pelebaran di jalan akses Rawa Bokor, makanya pihak Angkasa Pura kalau bisa segera koordinasi dengan pemerintah pusat terkait pembebasan lahannya, dan kalau bisa sebulan pengerjaannya selesai. Kita sadar bahwa bandara objek vital nasional, tapi kami termasuk Angkasa Pura punya keterbatasan, kita pingin ada solusi yang permanen. Kita butuh dukungan pusat untuk menyelesaikan persoalan ini, termasuk dari sisi aturannya,” tambah Arief.
Senada dengan Walikota, Bupati Tangerang Zaki Iskandar juga menyampaikan harapannya agar pemerintah pusat bisa lebih proaktif dalam menyelesaikan persoalan lalu lintas di wilayah Bandara Internasional Soekarno Hatta yang menjadi pintu gerbang Indonesia.
“Kalau kabupaten Tangerang kan kepentingannya di Perimeter Utara karena traficnya sangat luar biasa, terutama kendaraan yang keluar masuk dari pergudangan. Perlu juga disosialisaikan nanti batas (kapan) mereka bisa keluar atau tidak. Hasil percobaan ini bisa paling tidak menyelesaikan persoalan kemacetan di dalam bandara. Yang penting kedepannya ini bagaimana kita dari Kamal, kemudian dari Rawa Bokor dan dari Dadap ini yang paling penting, akses utilitas jalan perlu ada pembicaraan lebih konkrit terutama dari kementrian PU dan Binamarga, karena kalau tidak ada perluasan di salah satu ruas nanti tinggal nunggu waktu aja,” beber Bupati.
Senior General Manager PT Angkasa Pura II, Suryawan Wakan menyampaikan rekayasa lalu lintas ini sangat diperlukan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang seiring dengan dioperasionalkan Terminal III pada 26 Mei 2016 nanti. Pihaknya juga menyatakan kesiapannya untuk melakukan pembebasan tanah yang diperlukan untuk pelebaran jalan akses Rawa Bokor.
Diinformasikan, untuk rencana uji coba jalan pergudangan (kargo) dan pembatasan truk akan dilaksanakan pada minggu depan. “Rencananya setelah may day, antara tanggal 03 dan 04 Mei, nanti kita sosialisasikan dulu,” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang, Engkos Zarkasi. (Acp)