Pencurian kendaraan bermotor di wilayah Kabupaten Lebak meningkat signifikan. Dalam kurun April-Mei, sejumlah warga telah melaporkan kehilangan kendaraan bermotor ke Polres Lebak. Salah satu warga yang melaporkan kehilangan kendaraan adalah Abdurrasyid.
PNS Pemkab Lebak ini menyatakan satu unit Toyota Avanza tahun perkaitan 2014 miliknya dicuri pada Jumat (8/4) dinihari. Mobil kreditan itu di parkir di lahan kosong di depan rumahnya di Perumahan Pepabri di Desa Curug, Kecamatan Rangkasbitung.
“Saya menduga mobil saya dicuri antara jam 00.00-03.00. Karena sejak selepas isya hujan turun cukup lebat. Memang sejak pukul sepuluh situasi lingkungan sudah sepi, mungkin karena cuaca dingin, biasanya di pos ronda juga ramai,” ujar Abdurrasyid, Rabu.
Kepala Tim Buru Sergap Satreskrim Polres Lebak, Bripka Hendro, menyebutkan dalam dua bulan ini tindak pencurian kendaraan bermotor cukup meningkat, baik curanmor sepeda motor maupun mobil. Curanmor sepeda motor menempati peringkat pertama kejahatan tindak pidana umum.
Alun-alun Kota Rangkasbitung adalah kawasan yang sering terjadi pencurian sepeda motor, selebihnya terjadi di parkiran dan perumahan yang tidak memiliki petugas keamanan dan tidak dilengkapi kamera pengintai (CCTV).
“Peningkatan tindak curanmor ini seiring banyaknya residivis yang keluar penjara. Ada dua spesialis mencuri sepeda motor, yaitu kelompok dari wilayah selatan dan kelompok dari wilayah timur. Untuk kelompok curanmor roda empat, satu kelompok pelakunya teridentifikasi berasal dari luar Lebak. Tim kami tengah berada di wilayah dimaksud untuk memburu pelaku,” kata Bripka Hendro, Rabu (4/5/2016).
Kejadian terakhir, kata Hendro, adalah pencurian mobil jenis losbak yang terjadi pekan kemarin di wilayah Kecamatan Rangkasbitung, Ibu Kota Kabupaten Lebak. Mobil curian itu menabrak truk dan pengemudinya meninggal, satu orang lagi melarikan diri ke hutan di sekitar TKP. Sedangkan satu unit mobil penumpang yang diduga sebagai kendaraan operasional komplotan lolos ke arah Cipanas yang terhubung ke wilayah Kabupaten Bogor.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat komplotan ini bisa kami ringkus. Kami juga memantau aktivitas residivis yang baru keluar penjara, termasuk aktivitas kawan-kawannya,” papar Hendro.
Kapolres Lebak AKBP Muhammad Tofa tidak mau merespons panggilan ke nomor telepon selulernya. Kapolres juga tidak mau memberikan jawaban atas konfirmasi melalui percakapan Whatsapp. (Amd)