Warga Perumahan Reni Jaya, Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) untuk segera merevitaliasi kondisi Kali Cibenda Hulu. Pasalnya, jelang lebaran dan setelah lebaran Perumahan Reni Jaya RW 18 dilanda banjir.
Salah satu warga Reni Jaya RW 18 Abdul Muthalib (61) menceritakan kesedihan yang dialami sekitar 100 rumah saat terjadi banjir setinggi 30 centi
meter atau sebetis dewasa. Banjir terjadi pada (3/7/2016) tiga hari jelang lebaran dan (7/7/2016) lebaran hari kedua.
“Jelang dan setelah lebaran warga disini sedih karena kerap dilanda banjir. Bayangkan, kebahagiaan warga terganjal dengan kondisi lingkungan yang kurang nyaman akibat banjir,” tuturnya.
Bahkan pada hari kedua, lanjut Muthalib, warga sempat tidak melaksanakan aktifitas di masjid Al Huda berada tengah-tengah lingkungan karena terendam banjir. Kendati banjir pada lebaran kedua jauh lebih rendah 25 centi meter namun tetap membuat was-was.
“Apapun namanya kalau banjir sampe masuk ke dalam rumah pasti menyukarkan warga. Harus membersihkan lumpur dan perabot yang terkena banjir,” ujarnya.
Menurutnya, hal ini tidak terlepas dari kondisi Kali Cibenda Hulu mengalir melintasi RW 18 itu. Ditambah lagi tipografi lingkungan berbentuk cekungan maka terus menerus mengalami banjir, apabila tidak ditangani secepatnya tidak akan sembuh.
“Warga menyadari mengapa kerap banjir, karena dilintasi kali yang menyempit maka harus dinormalisasi. Sebetulnya program ini sudah dicanangkan sejak lama maka dari itu kami meminta pemerintah harus tegas menindak jika ada kendala di lapangan,” katanya.
Ia menuturkan, kendala yang dialami sebetulnya dapat diselesaikan dengan dialog dan memutuskan kepastian terkait penolakan warga untuk membongkar bangunan liar di sepadan kali. Pemkot harus memberikan sikap keputusan dan tidak menggantung, sehingga warga yang tinggal di bantaran merasa tidak punya beban.
“Kami sudah tiga kali melakukan pertemuan dengan Pemerintah Tangsel, tapi belum ada sikap pasti,” jelasnya.
Warga yang terkena dampak banjir, sejak 3 pekan silam sempat menggantungkan harapan seiring dengan datangnya excavator dari Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) yang kini terparkir di Balai Warga RW 18.
“Ketika Pemkot Tangsel menyediakan excavator warga disini sangat senang. Namun kenyataanya sampai saat ini belum ada pengerjaan,” ungkapnya.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Tangsel Retno Prawati membenarkan, pihaknya tengah menurunkan alat berat untuk pengerjaan normalisasi Kali Cibenda. Sesuai agenda pengerjaan akan dilakukan pada pekan ini.
“Kami sudah menurunkan alat berat untuk pengerjaan normalisasi kali yang akan digarap pada Kamis pekan ini,” katanya. (ded)