Penangkapan dan penjualan baby Lobster masih marak terjadi. Hal ini dikhawatirkan dapat mengganggu ekosistem Lobster di perairan Indonesia, sehingga diperlukan perhatian dari semua pihak agar populasi Lobster di Laut Indonesia dapat terjaga.
Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Hasil Perikanan, Rina mengungkapkan, beberapa tahun lalu Indonesia adalah negara pengekspor Lobster terbesar, dan kini negara penyandang pengekspor Lobster terbesar adalah Vietnam.
“Di saat Indonesia menjadi negara pengekspor Lobster terbesar, mungkin negara seperti Vietnam, itu belum ada (ekspor Lobster). Sekarang mereka menjadi pengekspor terbesar untuk Lobster, tetapi benihnya dari Indonesia,” katanya kepada TangerangOnline.id di Balai Karantina Ikan Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (27/7/2016).
Menurut Rina, hal itu terjadi karena sebelumnya belum adanya aturan untuk penangkapan dan larangan melalulintaskan Lobster dalam keadaan bertelur ataupun baby Lobster.”Waktu itu belum ada larangan dan mungkin teman-teman (nelayan) kita kurang pemahaman, sehingga mereka mengambil benih-benih itu dan menjual ke luar negeri. Dan di luar negeri, mereka (benih Lobster) dibesarkan,” ujarnya.
Meski membutuhkan waktu, sambung Rina, mereka dengan tekun membawa benih Lobster dari Indonesia dan dibesarkan di negaranya.
Ia menghimbau kepada semua pihak agar penangkapan dan penjualan benih Lobster tidak lagi terjadi.
“Biarkan dia di alam, kita jaga sama-sama di alam. Sampai waktunya dia akan menghasilkan nilai yang besar. Dan itu akan menjadi keuntungan bagi masyarakat,” himbaunya.
Untuk mencegah penangkapan dan penjualan baby Lobster, Rina mengaku pihaknya memperkuat pemeriksaan di pintu-pintu keluar Negara Indonesia seperti Bandara, Pelabuhan dan perbatasan. Tak hanya itu, pihaknya juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya kepada nelayan.
Diketahui, pada Selasa (5/7/2016) lalu, seorang Warga Negara Vietnam berinisial TDN (33) mencoba menyeludupkan 15.000 ekor lebih baby Lobster. Dirinya dan barang bukti berupa baby Lobster diamankan petugas di Bandara Soekarno-Hatta.
Terakhir diketahui, TDN mengantongi tiket kelas bisnis pesawat Garuda Indonesia tujuan Tangerang-Singapura-Vietnam. (Rmt)