Minimnya sarana dan prasarana di sekolah dapat menghambat aktifitas belajar dan mengajar para siswa. Hal ini juga yang dirasakan oleh SDN Kademangan 2 di Kelurahan Kademangan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Para murid sekolah tersebut kesulitan menggunakan buku bacaan, sebab ketersediaan buku di ruang perpustakaan sangat terbatas.
Rafly, salah satu murid kelas 6 SDN Kademangan 2 Tangsel yang merasa keinginan membacanya menjadi terhambat lantaran buku yang dia cari tidak ada di perpustakaan sekolahnya. “Waktu itu mau cari buku tentang tentara, tapi tidak ada,” ujarnya kepada tangerangonline.id.
Selain ketersediaan buku yang sudah lama dan tidak terawat, tampak ruangan perpustakaan SDN Kademangan 2 menyatu dengan ruang Unit Kesehatan Siswa (UKS). Hal ini menjadi perhatian khusus bagi Kepala SDN Kademangan 2, Suhendi, S. Pd.
“Kurangnya sarana dan prasarana membuat sekolah tidak memiliki ruang perpustakaan tersendiri,” katanya kepada tangerangonline.id.
Suhendi bercerita, dirinya telah mengajukan proposal bantuan dana ke beberapa ke lembaga pemerintah perihal pembuatan perpustakaan beserta pemberian buku. Namun, belum memperoleh tanggapan hingga sekarang.
Dirinya mengidealkan, perpustakaan yang nyaman dengan buku beragam jenis akan membuat murid tertarik berkunjung dan meningkatkan minat membaca.
“Kami mengharapkan pemerintah kota (Pemkot) atau segala pihak memberikan buku-buku menarik melalui perpustakaan. Sebab, idealnya buku-buku di perpustakaan seharusnya sesuai dengan jumlah murid di sekolah,” tambahnya.
Tidak hanya perpustakaan dan terbatasnya buku bacaan, terdapat fasilitas sekolah lainnya yang masih kurang di SDN Kademangan 2 seperti toilet tidak berfungsi, kurangnya sarana UKS dan pembangunan pagar sekolah tidak menyeluruh.
“Bagian belakang sekolah tidak terlindungi pagar. Sekolah sudah beberapa kali kecurian. Yang terakhir TV ruang guru dicuri,” ungkap Suhendi. (Ay/Abi)
