Gebang Raya salah satu kelurahan di Kecamatan Priuk, Kota Tangerang memiliki asal usul nama yang berasal dari nama sebuah pohon yakni pohon Gebang.
Gebang, menurut kamus ilmiah yang juga berarti pohon Palma, pada jaman kolonial Belanda. Konon daerah Kelurahan Gebang Raya dahulu menjadi jalur perlintasan dari wilayah barat ke timur, yakni dari Banten ke Jakarta ataupun sebaliknya.
Rahayu Mustaya, Sejahrawan Kota Tangerang menceritakan, pada jaman tersebut masyarakat yang melintasi wilayah itu menemukan lokasi banyaknya pepohonan Gebang yang memiliki buah berbulat seperti kelereng dengan warna merah dan juga dapat dimakan. Sehingga, masyarakat yang kerap melintasi wilayah itu akan beristirahat untuk memakan buah tersebut.
“Pohonnya di wilayah itu tinggi-tinggi seperti pohon kelapa. Nama lain juga pernah dipakai yaitu Lontar Utan. Tapi karena masyarakat luas sudah mengenal dengan sebutan Gebang. Jadi di wilayah itu sisebut hutan Gebang,” ungkap Rahayu kepada tangerangonline.id saat ditemui, Sabtu (3/12/2016).
Dilanjutkannya, sebelumnya, wilayah itu tak berpenduduk, lalu, masyarakat yang melintasi wilayah itu membuat pondok untuk di tempati. Lambat laun, masyarakat yang tadinya hanya membuat tempat persinggahan sementara, menjadikannya tempat tinggal dan membuat wilayah itu ramai. Nama pada perkampungan itu dikenal sebagai perkampungan Gebang.
“Sekarang masih ada beberapa pohon Gebang apda kelurahan itu. Tetapi tak seperti dulu, kawasan hutan yang penuh dengan pohon Gebang membuat wilayah itu menjadi terkenal,” jelas Rahayu.
Sekedar Informasi, Gebang adalah nama sejenis tumbuhan Palma yang tinggi dan besar batangnya, tumbuhnya pada daerah dataran rendah. Pohon berbatang tunggal itu dapat menjulang tinggi sekitar 15 meter sampai 20 meter. Lalu, daunnya yang besar berdiameter 2 meter sampai 3,5 meter dan bertangkai pangjang hingga 7 meter. (Yip)
tangerangonline.id memang yahud ditunggu berita tentang sejarah lainnya