Penilaian lahan untuk keperluan pembangunan Runway 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) yang berada di Desa Bojong Renged, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang diumumkan hari ini.
Harga yang diumumkan hari ini lebih tinggi dari harga yang diumumkan sebelumnya yakni mengalami kenaikan rata-rata 24 persen. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Doli D. Siregar.
“Ada kenaikan harga rata-rata 24 persen dari penilaian sebelumnya yang diumumkan pada musyawarah pertama bulan November lalu,” kata Doli Siregar kepada wartawan di Bandara Soetta, Tangerang, Banten, Selasa (17/01/2017).
“Harga terendah pada hitungan sebelumnya yakni 400 ribuan permeter, sementara sekarang harga terendah adalah 700 ribu rupiah per meter,” tambahnya.
Menurut Doli, perubahan harga dari perhitungan awal tersebut disebabkan adanya jangka waktu yang cukup lama dari penilaian awal sampai harga lahan diumumkan atau keterlambatan Daftar Nilai Pemilik (DNP) yakni dari bulan Maret hingga November 2016.
“Ada rasio yang harus kita robah, sebetulnya dulu waktu dihitung keterlambatan DNP-nya, data tanah itu dulu kan diperhitungkan di bulan Maret, ternyata kita lepas angka (harga) di bulan November, itu perubahan selama 6 bulan itu, harga harus kita sesuaikan,” ujarnya.
Diketahui, pada 11 November tahun lalu Warga Bojong Renged yang lahannya termasuk yang dibebaskan untuk pembangunan Runway 3 menolak harga yang diumumkan oleh tim apresial. Pada musyawarah tersebut diwarnai aksi walk out oleh warga yang tidak setuju.
Dengan adanya kenaikan harga lahan sebesar kurang lebih 24 persen dari harga sebelumnya, warga Desa Bojong Renged memiliki waktu 14 hari untuk mempertimbangkan apakah setuju atau tidaknya terhadap harga yang diumumkan tim apresial tersebut. (Rmt)