Puluhan buruh PT Bina Adi Perkasa melakukan demonstrasi di depan pintu masuk perusahaan yang berada di Desa Cukanggalih, Kecamatan Curug, Selasa (21/3/2017). Aksi tersebut terkait pemutusan hubungan kerja (PHK) dinilai mereka dilakukan perusahaan secara sepihak.
Salah seorang perwakilan buruh, Eko Sutarno mengatakan, buruh menolak dengan adanya sistem kerja kontrak yang dinilai sangat merugikan karyawan.
Sedangkan, pihak Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Tangerang telah memberikan informasi bahwa sistem kerja kontrak sudah dihapus dan pihak perusahaan harus mempekerjakan karyawan dengan status karyawan tetap.
“Tolak sistem kerja kontrak yang dinilai merugikan karyawan dihapus dari perusahaan dan pekerjakan kembali 27 orang yang di Putus Hubungan Kontrak (PHK) sepihak oleh pihak manajemen,” kata Eko.
Selain itu pengacara perwakilan buruh Dwi Yanto menambahkan hal yang senada, dirinya tidak mengurangi apa yg disampaikan oleh seluruh buruh, dirinya meminta kepada pihak manajemen agar dapat mempekerjakan masyarakat sekitar perusahaan, karena karyawan yang dipecat mayoritas adalah masyarakat sekitar perusahaan.
“Lokasi PT Bina Adi Perkasa berada di lingkungan masyarakat, bukan berada di kawasan industri dan seharusnya manajemen dapat memperhatikan masyarakat sekitar,” jelas Dwi.
Junaedi, perwakilan dari pihak PT Bina Adi Perkasa memberikan tanggapannya soal aksi buruh tersebut. Pihaknya akan membahas terlebih dahulu keluhan yang disampaikan para pekerja.
“Saya akan sampaikan aduan ini kepada pimpinan perusahaan, namun untuk karyawan yang sudah di PHK, mungkin akan kami pekerjakan kembali, namun akan ada tes terlebih dahulu, bagi pekerja yang lolos tes akan kami pertahankan,” pungkasnya. (Yan)
