Maraknya kasus penyeludupan atau penjualan Orangutan ke luar negeri secara ilegal mendapat perhatian dari berbagai kalangan. Kali ini datang dari kalangan selebriti tanah air yakni, Dominique Agisca Diyose dan Davina Veronica.
Davina Veronica yang turut ikut dalam penjemputan kepulangan bayi Orangutan berusia 2 tahun dari Kuwait mengaku lega ketika Orangutan bernama Taymur itu tiba di Terminal Kargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang.
“Yang pastinya kami lega sekali, karena tadi dilihat sepintas sih, Alhamdulillah sepertinya sehat. Tapi tetap ia harus melalui proses cek kesehatan dan termasuk untuk pengambilan tes DNA. Karena Tes DNA itu akan menentukan apakah Taymur ini merupakan Orangutan Sumatera atau Kalimantan,” kata Davina, Senin (17/4/2017) malam.
Hal senada juga diungkapkan oleh artis juga presenter Dominuque Agisca Diyose.
“Sangat lega sekali, yang lebih membuat lega karena bayi orang utan ini tiba dalam keadaan sehat setelah menempuh selama 30 jam penerbangan dari Kuwait.
Tadi sempat dibuka kandangnya, dan si Taymur ini keluar, gimana si ya seperti anak kecil, terharu banget,” ungkapnya.
“Kita berterima kasih ke semua pihak yang turut membantu dalam pemulangan Taymur ini. Karena dengan kerjasama yang baik, anak orangutan ini bisa kembali ke tanah air yang notabenenya rumah mereka,” sambung artis yang sudah beberapa kali ikut dalam pelepasliaran Orangutan ke habitat aslinya ini.
Ia pun berharap agar penyeludupan Orangutan ke luar negeri tidak lagi terjadi. Peran masyarakat dan pemerintah sangat dibutuhkan dalam pencegahan penyeludupan ke luar negeri.
“Kami berharap penegakan hukum dalam hal ini melindungi satwa langka harus diperketat dan harus ditegakkan. Pemerintah harus mengambil sikap tegas,” kata Davina.
Lebih lanjut ia mengatakan, satwa langka seperti Orangutan dan bisa disebut terancam punah harus berada di habitat aslinya yakni di hutan. Tak hanya itu, habitat aslinya juga harus tetap dijaga.
“Semua pihak harus berperan aktif agar orangutan ini tidak diperjual belikan, diburu dan diperdagangkan secara ilegal,” pungkasnya.
Taymur sebelumnya diseludupkan ke Kuwait. Ia ditemukan petugas keamanan negara setempat saat dibawa berkendara oleh pemiliknya yang merupakan warga negara Kuwait.
Berkat kerjasama Pemerintah Indonesia dengan Yayasan Borneo Orangutan Survival, Taymur akhirnya dipulangkan ke tanah air. Setelah menempuh penerbangan kurang lebih 30 jam dari Kuwait, Taymur tiba di Bandara Soetta pukul 17.25 WIB. (Rmt)