Pertumbuhan ekonomi suatu daerah sangat ditentukan oleh dinamika perekonomian di daerah tersebut. Perekonomian daerah pada umumnya ditopang oleh kegiatan ekonomi berskala kecil dan menengah, yakni Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang merupakan urat nadi perekonomian daerah, nasional bahkan skala internasional.
Demi menunjang hal tersebut Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Dinkop UKM) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memfasilitasi pengembangan keunggulan kompetitif produk Usaha dari seluruh UMKM yang ada di Tangsel dengan workshop Letter of Credit (L/C) yang diselengarakan di hotel Sol Marina, Jalan Raya Serpong KM.7, Pakualam, Serpong Utara, Tangsel, Jumat (26/5/2017).
“Dalam hal ini kita mengembangkan produk UMKM dan UKM yang ada di Tangsel supaya memiliki daya saing yang lebih seperti tingkat nasional ataupun global biar lebih greget lagi. Maka dari itu administrarif harus bisa terpenuhi dan terfasilitasi,” ucap Dahlia Nadeak Sekertaris Dinkop UKM Tangsel.
Dahlia menyatakan, pihaknya sudah melakukan sensus UMKM dan para pelaku usaha lainnya yang bersedia bergabung dan siap maju dalam produktifitas usaha yang akan di geluti kedepannya, baik dari jenjang global dan internasional. Tak hanya sensus, namun pihaknya juga berupaya memfasilitasi dalam rangka mendukung kemajuan tersebut.
“Untuk itu kami selaku fasilitator akan terus mencoba dan memfasilitasi berkembangnya serta kemajuan. Dalam hal ini kami pemerintah kota telah melakukan standarisasi label halal dan design kemasan guna membantu menarik perhatian dan memenuhi syarat aman,” terangnya.
Sempat dikatakan, dalam pemenuhan standarisasi produk UMKM pihaknya melakukan pengecekan, sosialisasi, dan pemahaman-pemahamaman seperti pemberian contoh langsung dan melakukan penelitian serta pertimbangan uji kelayakan kemasan untuk menarik perhatian.
“Pemenuhan standarisasi agar memiliki daya saing dan memiliki produk yang lebih bagus, baik dan berkualitas, kita cari bentuk kemasan yang unik, kemasan yang lebih aman, praktis dan lebih menarik tentunya, dan untuk tampilan yang lebih cantik dan menghindari zat-zat membahayakan kita mengunakan pengawet dan pewarnanya yang lebih bagus umtuk kemasan,” bebernya.
Dahlia menyatakan, saat ini sudah ada lima ratus UMKM yang tergabung dan terfasilitasi oleh Dinkop UKM, dalam membantu fasilitasi pihaknya juga ikut serta dalam pengawasan dan serta pembinaan dalam pemasaran dengan membantu pihak dan pelaku usaha untuk memamerkan atau menunjukkan produk asli yang mereka miliki.
“Saat ini sudah ada 500 yang sudah di fasilitasi, kita juga melakukan upaya memasukan produk ke pasar global, internasional agar mampu berdaya saing kompetitif dan mampu mengembangkan baik dari sisi permodalan dan tentu kita akan bantu untuk program pemasaran, baik nusantara, global, nasional bahkan ke internasional,” utaranya.
Dahlia kembali membeberkan, dalam mengembangkan menciptakan daya saing ke taraf yang lebih tinggi, Dinkop UKM ikut serta dan membantu dalam hal pemasran seperti mengikuti setiap kegiatan dan ajang berbagi dan memamerkan pruduk yang ada agar lebih dikenal dan diminati.
“Kita membantu dengan promosi ke pameran-pameran, promosi juga lewat event kegiatan kuliner, dan juga kita masukan ke beberapa hotel-hotel yang sudah bekerjasama membuat kuliner yang ada, begitu juga tempat wisata yang ada di Tangsel, dan hampir semua tempat yang bisa menyediakan kuliner kita masukin,” tukasnya.
Sementara, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, Kota Tangsel merupakan kota yang yang strategis yang diapit oleh kota-kota besar. Maka itu, untuk dapat menciptakan daya saing ekonomi yang kompetitif perlu memperhatikan UKMM dengan memberikan fasilitas yang mendukung. Nantinya, bila UMKM baik maka peningkatan ekonomi Tangsel juga baik.
“Saya berharap dengan diadakannya Workshop Letter of credit atau L/C UMKM yang ada di Tangsel tidak lagi hanya domestik lokal namun bisa mengembangkan pemahaman di tingkat nasional serta berdaya saing internasional dan tentunya memberikan kontribusi baik dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Tangsel,” tandasnya. (ADV)