Untuk menekan tingginya angka pertumbuhan penduduk di Kabupaten Tangerang pada setiap tahunnya, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) Kabupaten Tangerang terus gencar melakukan berbagai sosialisasi Keluaraga Berancana (KB) pada semua lapisan masyarakat.
BKKBD pun dituntut untuk menekan angka pertumbuhan penduduk di Kabupaten Tangerang yang mencapai 102.000 jiwa pada setiap tahunnya atau 3 persen dari jumlah keseluruhan penduduk Kabupaten Tangerang.
Umami, Kepala Bidang Penanganan BKKBD Kabupaten Tangerang mengatakan, pertambahan penduduk yang mencapai angka spektakuler tersebut dipicu juga dengan maraknya para pendatang yang ingin mengadu nasibnya di kota seribu industri ini.
Namun, ia melanjutkan, pihaknya juga melakukan kerjasama dengan instansi terkait yang mendata kependudukan, untuk menginformasikan jika ada penduduk baru yang ingin menetap di Kabupaten Tangerang.
“Kami tak mempunyai wewenang untuk melarang para pendatang yang ingin merantau dan menetap di wilayah kami, tapi dengan bantuan dinas yang lain kami bisa dengan mudah dan untuk mensosialisasikan program KB,” katanya.
Menurut Umami, jika angka 102.000 tersebut tidak bisa ditekan, tidak cukupnya sarana untuk menampung penduduk dari segala aspek, salah satu contohnya sarana pendidikan akan semakin sempit.
“Pembangunan yang terus berkembang tidak sesuai dengan angka pertambahan penduduk pada setiap tahun, hal itu akan membuat seuatu kejomplangan di wilayah kami,” tegasnya.
Dikarenakan, lebih lanjut Umami, bumi ini tidak akan bertambah besar ukurannya, tapi yang betambah terus-menerus adalah manusia nya, kalau tidak ditanggulangi kemungkinan pada tahun 2030 bumi ini akan membeludak dengan lautan manusia. Setiap tahunnya 4000 orang yang bertambah pada setiap tahunnya.
Semoga semua program yang pemerintah sediakan untuk masyarakat dalam menggulangi bertambahnya penduduk di Kabupaten Tangerang dapat diterima dan ditaati oleh masyarakat. (Yan)