Beranda Berita Sumur Sentul di Kemiri Tapak Tilas Ulama Banten

Sumur Sentul di Kemiri Tapak Tilas Ulama Banten

0

Sumur Sentul di Kampung Santri RT 02/03, Desa Klebet, kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, selalu ramai pengunjung.

Sumur ini diyakini merupakan tapak tilas para ulama Banten pada masa penjajahan kolonial.

Diceritakan pengurus Sumur Sentul, Ustad Hanafi (65), ulama Banten itu ketika dikepung oleh pasukan Belanda sampai ke kampung santri yang dulu kala masih hutan. Sesampainya di kampung ini, para ulama tersebut di antaranya Syech Khaerun, Syech Mansyur dan Syech Barmawi istirahat hingga kemudian melihat air Sumur Sentul dan diminum untuk dijadikan tempat kumpul ulama Banten berjuang melawan Belanda.

Pengunjung Sumur Sentul selalu ramai, khususnya sejak keturunan Syech Khaerun yaitu Abuya Uci Turtusi (pimpinan pondok pesantren Al istiqlaliyah Cilongok Pasarkemis) berziarah ke tempat ini.

“(Ada) pengajian mingguan, sehingga banyak masyarakat berdatangan untuk ziarah. Bukan saja warga Tangerang, tapi sudah Nusantara bahkan dari Singapura dan Malaysia,” ujarnya.

Hanafi menambahkan, sejumlah pesohor hingga artis banyak mengunjungi sumur. “Sumur Sentul merupakan hanya wasilah saja. Semoga dengan adanya tapak tilas sumur sentul bisa bermanfaat dan barokah untuk masyarakat Tangerang dan Banten umumnya bagi penziarah yang ingin mendapatkan karomah dari Sumur Sentul,” terangnya.(sam)

1 KOMENTAR

  1. Setau aku sumur sentul sebelum seperti sekarang ini rame rame dikatakan tmpat napak tilas,menurut aku itu hanya dihubung hubungkan saja.tempat tersebut memang betul ada sumur yg airnya tdk pernah surut/kering lantaran memang itu merupakan resapan sumur artesis yg jika dimanfaatkan bagi kebutuhan air bersih cukuplah bermanfaat buat warga untuk ukuran dua atau tiga dusun didesa tsb.namun aku mndpt cerita dari kakek aku KH SAADULLAH ketika beliau masih hidup:bahwa beliau bersama dua orang jawara yaitu bpk lurah SALUN dan bpk jaro AMAN sebelum haji mereka terlibat gedoran cina di ketapang tanjung kait mauk tangerang dihalau oleh tentara jepang dan dihujani peluru shg mereka menyelamatkan diri namun nahas mereka terkena tembakan peluru tentara jepang hebatnya mereka tdk ada yg terluka kecuali bpk lurah SALUN badannya mengeluarkan getah bening akibat terpaan rentetan peluru tetapi tdk tembus.KH SAADULLAH dan bpk jaro AMAN melihat keadaan itu serta merta menolong dan membawanya mencari air bersih untuk membersihkan badan lurah SALUN yg lepek oleh cairan getah bening yg keluar dari tubuhnya akibat peluru sedangkan KH SADULLAH dan jaro AMAN hanya baju gamis dan topi lakennya saja bolong bolong terkena peluru lalu mereka berdua mencari air untuk mmbasuh badan lurah SALUN dan sampailah mereka bertiga di mata air (sumur) itu yg sekarang disebut petilasan,aku diperlihatkan oleh kakek aku KH SAADULLAH semasa hidupnya thn 1979 di kediamannya di pakuhaji kec pakuhaji tangerang baju gamis celana gamis dan topi laken yg bolong bolong bekas ditembus peluru.demikian yg diriwayatkan dan diperlihatkannya padaku baju celana gamis hitam dan topi laken milik beliau.maaf jika ada persi lain tulisan ini tidak bermaksut mmbantah ceeita yg sdh ada sblmnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini