Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang menggelar acara Berbagi Kasih di Gedung Olahraga (GOR) Balai Rakyat Karawaci Baru di Jalan Paus Raya RT 05/04, Kelurahan Karawaci Baru, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang. Jumat (02/03/2018).
Kegiatan Berbagi Kasih tersebut dibagi menjadi 3 zona yaitu zona barat, tengah, dan timur. Sedangkan untuk zona barat dilaksanakan di Puskesmas Karawaci Baru, dengan sasaran lanjut usia (lansia), zona tengah di Puskesmas Cipondoh samping Posyandu Makmur, dengan sasaran balita, dan zona timur di Puskesmas Ciledug Posyandu Bougenville, Kelurahan Sudimara Selatan dengan sasaran Ibu hamil.
“Jadi program berbagi kasih ini kami luncurkan untuk masyarakat Kota Tangerang, dari Pemerintah Kota Tangerang lewat Dinas Kesehatan Kota Tangerang sambil memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Tangerang ke 25. Dan ini akan menjadi kegiatan rutin tahunan Dinas Kesehatan Kota Tangerang selama 1 tahun ini,”ujar Lisa Puspadewi, Kepala Dinas Kesehatan (Kandikes) Kota Tangerang kepada awak media.
Menurutnya, kegiatan ini adalah guna untuk memanfaatkan hari Jumat Barokah. Sedangkan mengenai anggarannya berasal dari donasi yakni anggaran sodakoh dinas kesehatan dan puskesmas.
“Bahkan semua pegawai baik juga ikut menyumbang, baik dari Aparatur Sipil Negara (ASN) ataupun pegawai tenaga harian lepas (PTHL), dan itu tidak ada paksaan terkait sumbangan. Karena yang kita sampaikan bahwa 2,5% gaji kalian adalah milik kaum duafa,” terangnya.
Lisa menjelaskan, kegiatan ini berawal dari inspirasi postingan Walikota Tangerang Arief R.Wismansyah di Sosial Media (Sosmed) mengenai tukang bengkel yang setiap hari Jumat membebaskan pelanggannya atas jasanya.
“Kami berfikir, orang kecil saja bisa berbagi kenapa kita tidak. Nah hal tersebut yang menggugah hati kami untuk berbagi, dan kebetulan saya bergerak dibidang kesehatan maka saya berbagi dalam bentuk kesehatan. Salah satu bentuknya adalah gizi dan kebetulan belum lama ini lagi heboh-hebohnya kurang gizi di Papua, bahkan ada daerah lain sekitar kita, dan kegiatan ini kita rasa sangat mendukung program gizi kita,” bebernya.
Disebutkan Liza, dirinya ingin mengatakan kepada dunia bahwa gizi itu bukan hanya balita, gizi dimulai dari janin, tumbuh kembang sampai akan menutup mata, semua orang perlu gizi sesuai dengan usianya.
“Kebutuhan gizi usia balita itu beda dengan anak sekolah, anak sekolah juga beda dengan lansia. Dan sebenarnya itu yang ingin kita informasikan kepada masyarakat yang ada di seluruh Kota Tangerang,” tukasnya. (Amd)