Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menerapkan tiga paket kebijakan di tol Jakarta-Tangerang. Hal tersebut bertujuan untuk penanganan kemacetan di jalan tol tersebut dimulai dari tanggal 16 Januari 2018.
Kepala BPTJ Bambang Priyono mengatakan,Tiga kebijakan tersebut di antaranya skema ganjil-genap ramp on tol Tangerang 2 dan Kunciran 2 (arah Jakarta) 06.00-09.00 WIB, penerapan lajur khusus angkutan umum (LKAU) dari Tangerang pukul 06.00-09.00 WIB, dan pengaturan jam operasional angkutan barang golongan 3, 4, dan 5 dari tol Cikupa hingga tol Tomang (dua arah) 06.00-09.00 WIB.
Lanjut dirinya, salah satu kebijakan yang tengah dilakukan BPTJ yaitu, sosialisasi pengaturan angkutan barang dalam rangka pelaksanaan paket kebijakan penanganan kemacetan di tol Jakarta-Tangerang, kebijakan itu akan mengatur jam operasional angkutan barang yang akan memasuki Jakarta.
“Angkutan barang yang akan diatur itu golongan 3, 4, dan 5. Penerapannya akan dilakukan di tol Cikupa hingga tol Tomang dari pukul 06.00-09.00 WIB,” ujar Bambang saat melakukan sosialisasi pengaturan angkutan barang terhadap pelaku usaha di Kawasan Industri Cikupa Mas, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Kamis (19/4/2018).
Lebih anjutnya, skema pengaturan tersebut diberlakukan dua arah dari Tangerang menuju Jakarta dan juga sebaliknya.
“Jadi sistemnya bukan ganjil genap seperti kendaraan pribadi, melainkan pembatasan waktu saja bagi angkutan barang dari pukul 06.00-09.00 WIB,” jelasnya.
Penerapan aturan yang dilakukan BPTJ ditanggapi serius oleh pimpinan pengelola Kawasan Industri Cikupa-Mas Thomas Otemusu. Pihaknya akan mengevaluasi kebijakan tersebut dalam satu bulan.
“Ya kita lihat dulu penerapannya, apakah kedepannya membuat kita pelaku usaha merugi atau tidak,” ucap Thomas.
Lanjutnya, pihaknya pun mendukung langkah yang diterapkan BPTJ, ia menilai saat ini kondisi jalan tol Tangerang menuju Jakarta sangat padat.
“Jadi kita akan memanfaatkan waktu yang ada, yang biasanya pengiriman dimulai jam 07.00 WIB jadi kami bisa mengaturnya dengan lebih pagi lagi. Kita sangat mendukung penerapan itu. Mudah-mudahan dengan penerapan itu kita bisa memaksimalkan segala biaya yang dikeluarkan dengan waktu tempuh yang ada,” pungkas pria yang memimpin sebanyak 150 industri yang berada di Kawasan Cikupa Mas itu. (Yan)