Ketua Asosiasi Pengrajin Tangerang (APTA) Widi Hatmoko ditantang duel oleh seseorang mengaku wartawan berinisial R yang mendatangi salah satu pabrik outsol di wilayah Desa Kadu, Curug, Kabupaten Tangerang, Kamis (31/5/2018).
Peristiwa ini berawal dari ketika Widi mendapatkan kabar bahwa ada salah seorang pengusaha bernama Bandi didatangi oleh 6 orang yang mengaku sebagai wartawan dan LSM, yang menurut Bandi kedatangannya tidak memperlihatkan sebagai seorang pekerja Jurnalis, datang seperti seorang penyidik.
Dari situlah, Widi yang juga berlatar belakang Jurnalis ini datang ke lokasi, dengan tujuan ingin mengedukasi para oknum tersebut agar tidak melakukan hal-hal di luar Kode Etik Jurnalistik.
“Memang, saya ke lokasi yang pertama yang saya tanyakan kartu Uji Kompetensi Wartawan (UKW), tapi rupanya mereka tersinggung, karena mungkin mereka belum lulus UKW. Dan ini kan memang hak kita untuk menanyakan identitas, Kartu UKW atau keanggotaan PWI atau AJI, dan itu dibenarkan oleh Undang Undang. Apalagi ini gelagatnya ada indikasi enggak bener,” ujar Widi.
Widi juga mengaku, sempat dimaki-maki, dan dilecehkan ketika ia mencoba mengedukasi mereka tentang dunia Jurnalistik. Bahkan, salah seorang oknum tersebut sempat mengajak duel, berkelahi. Namun Widi menanggapinya dingin, karena menurutnya ia tidak sedang berhadapan dengan seorang Jurnalis yang berkompeten, tapi berhadapan dengan preman yang mengaku-aku sebagai wartawan.
“Enggak saya ladeni. Mana ada wartawan yang katanya sedang tugas liputan ngajak duel, kalau bukan abal-abal. Kartu UKW saja tudak mau menunjukkan, berarti kan belum lulus, atau malah enggak lulus UKW,” tandanya.
Muhlis, salah seorang anggota APTA yang berada di lokasi membenarkan jika Widi ditantang diajak duel. Muhlis juga mengaku kaget ketika melihat kejadian tersebut.
“Tau-tau ngajak duel berkelahi begitu, ini preman apa wartawan. Wartawan kok begitu,” tandasnya. (Ed)