Oleh: ST. Rukmini, Kepala Seksi KSPP BPTP Banten.
Inpari 32 merupakan benih Varietas Unggul Baru (VUB) padi hasil seleksi Ciherang/IRBB64 oleh Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Varietas ini memiliki gabah dengan bentuk medium, dan warna kuning bersih, serta agak tahan terhadap kerebahan. Benih yang dilepas Kementerian Pertanian tahun 2013 ini memiliki rata-rata hasil mencapai 6.3 ton/ha GKG dengan potensi hasil sebesar 8.42 ton/ha GKG. Varietas ini cocok ditanam di dataran rendah sampai dengan ketinggian 600 m dpl (BB Padi).
Berdasarkan pantauan BPTP Banten, benih ini telah menyebar pada berbagai lokasi di Provinsi Banten. Berdasarkan hasil preferensi varietas dan wawancara dengan sejumlah petani di Provinsi Banten, antara lain petani di Desa Cigelam Kec. Ciruas Kab. Serang, Desa Batu Bantar Kec. Cimanuk Kab. Pandeglang, dan Kec. Warunggunung dan Kec. Wanasalam Kab. Lebak, serta di beberapa titik lainnya, Varietas Inpari 32 cenderung lebih disukai petani dibanding beberapa varietas lainnya, dan di beberapa lokasi petani menyatakan keunggulan varietas ini setelah melakukan pergiliran varietas dengan Ciherang sebagai varietas existing sebelumnya.
Ucung Jawahir, Ketua Kelompok Tani Bantar Jaya II di Desa Batu Bantar Kec. Cimanuk Kab. Pandeglang menyampaikan bahwa Varietas Ciherang pada musim tanam tahun lalu telah digilir dengan Varietas Unggul Baru (VUB) seperti Inpari 32 dan Mekongga. Ucung menyatakan bahwa Inpari 32 hasilnya memuaskan. “Inpari 32 memiliki hasil yang lebih banyak, jumlah butir per malai lebih banyak, berat bobotnya lebih banyak, nasi masih lebih enak, tidak kalah dengan Ciherang” jelas Ucung.
Di lokasi kegiatan BPTP Banten di Kec. Warung Gunung Kab. Lebak tahun 2017, dalam uji preferensi varietas, petani umumnya memilih Inpari 32 terutama karena performa tanaman dan produktivitasnya yang lebih tinggi. Demikian pula dengan petani di Kec. Ciruas, kesukaan petani tidak hanya karena performa dan produktifitas tanaman tetapi juga karena rasa nasi yg pulen, hampir sama dengan rasa nasi Ciherang.
Di Kec. Wanasalam di Kab. Lebak bagian selatan dengan luas lahan sawah sebesar 4.527 ha, dan sebagian besar (sekitar 90 %) merupakan sawah tadah hujan, petani umumnya menanam Varietas Ciherang pada beberapa tahun sebelumnya. Varietas ini nyaris tak tergantikan hingga kemudian salah seorang petani mengenal Inpari 32 pada acara Pekan Daerah (PEDA) Prov. Banten tahun 2016.
“Saya mengenal Inpari 32 pada waktu acara PEDA Prov. Banten yang diadakan tahun 2016 di Tangerang, waktu itu saya melihatnya melalui stand BPTP Banten” jelas H. Sudirman, salah seorang petani sukses di Wanasalam yang tergabung dalam Kelompok Tani Sidamulya I Desa Cipedang Kec. Wanasalam.
Setelah acara PEDA tersebut, petani kemudian membeli benih Inpari 32 melalui UPBS BPTP Banten, dan menanamnya dalam musim tanam tahun lalu. Hasilnya memuaskan petani.
“Gabahnya bagus, rasanya mirip Ciherang sehingga petani suka dengan varietas tersebut, dan produktivitasnya tinggi mencapai 7 ton/ha, dibandingkan dengan Ciherang sebelumnya yang hanya mencapai 6.5 ton/ha” ungkap H. Sudirman melanjutkan penjelasannya.
Kesukaan petani di Kec. Wanasalam terhadap benih Inpari 32 tersebut berlanjut untuk musim tanam berikut tahun ini, yang rencana tanam di akhir Oktober nanti, petani kembali akan menanam Inpari 32 yang merupakan benih bantuan pemerintah. Selain itu, Inpari 30 juga akan ditanam oleh sebagian petani.
Kedua jenis varietas tersebut, telah ada di petani. Untuk memulai pengolahan lahan, petani saat ini sedang menunggu waktu hujan yang diperkirakan akan turun pada akhir Bulan Oktober nanti. Sumber-sumber air di Wanasalam kering dan kalaupun ada cenderung asin. (*)