Beranda Berita 4 Petugas BNN Palsu Diamankan Polres Tangsel, Salah Satunya Mengaku AKBP

4 Petugas BNN Palsu Diamankan Polres Tangsel, Salah Satunya Mengaku AKBP

0

Empat pria mengaku sebagai petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat diringkus Polres Tangerang Selatan (Tangsel). Mereka diamankan lantaran melakukan tindak perampasan dan pencurian dengan kekerasan.

“Jadi mereka mengaku berasal dari petugas BNN pusat. Dengan modus mengaku sebagai petugas BNN dengan membuat Surat Perintah dan Kartu Identitas palsu untuk menyakinkan korbannya. Kemudian mendatangi dan mengancam korban bahwa akan menggeledah rumahnya, karena terindikasi ada narkoba,
kemudian mereka meminta sejumlah uang kepada korban yang disertai dengan kekerasan agar tuduhan kasus narkoba tersebut tidak dilanjutkan,” kata Kapolres Tangsel AKBP Ferdy Irawan saat rilis di Mapolres Tangsel, Serpong, Senin (15/10/2018).

AKBP Ferdy melanjutkan, keempat pelaku yang berhasil diamankan berinisial MR, AY, TA dan AR dan dua pelaku lainnya masih berstatus daftar pencarian orang (DPO). Salah satu dari keempat pelaku, tersangka MR mengaku berpangkat AKBP.

“Dari kejahatan ini kami mendapat 3 laporan polisi dari para korban yaitu pada 20 April 2018 dan dua kali pada 11 Oktober 2018, salah satu laporan berasal dari seorang warga negara Jerman yang juga turut menjadi korban dengan modus yang sama yaitu mengaku sebagai petugas BNN Pusat dengan menunjukan Surat Perintah dan Kartu Indentitas palsunya yang dibuat dan print sendiri oleh mereka,” ujarnya.

Adapun barang bukti yang diamankan polisi yakni satu tanda kewenangan penyidik BNN Palsu, satu lembar surat perintah penggeledahan dan penangkapan palsu, satu buah kartu pengenal anggota BNN palsu dan satu buah borgol.

Sementara Kasi Pemberantasan BNN Kota Tangsel Kompol Misran Pires Sidabutar menjelaskan, bahwa surat perintah dan kartu pengenal anggota BNN yang digunakan pelaku palsu.

“Perbedaan tanda identitas BNN yang asli dengan yang palsu itu, kalau yang asli ada nomornya, bahannya pun beda, ini dari tembaga dan harganya mahal dan juga ada peta Indonesianya. Ini yang resmi, yang asli, kalau yang palsu dari alumunium dan petanya nggak ada. Kan beda, logonya pun beda. Beda jauh lah,” jelasnya sembari menunjukan Kartu Pengenal miliknya.(Ban)