Seorang pria berkewarganegaraan China terpaksa berurusan dengan petugas Balai Besar Katantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Jakarta I di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang.
Pasalnya, pria berinisial TY (34) ini kedapatan membawa 40 ekor Kepiting Bulu tanpa dilengkapi dokumen resmi dari negara asalnya. Kepiting-kepiting tersebut disimpan di dalam 5 boks styrofoam.
Diketahui, TY datang ke Indonesia menggunakan pesawat Shanghai Airlines MU-5059 pada Senin (5/11) malam.
Kepala BKIPM Jakarta I Bandara Soetta, Habrin Yake mengatakan, pihaknya melakukan penahanan terhadap kepiting tersebut karena yang bersangkutan tidak dapat menyanggupi untuk melengkapi dokumen yang dipersyaratkan.
“Karena tidak dilengkapi dokumen resmi atau Health Certificate, maka kami lakukan penahanan terhadap kepiting tersebut,”kata Habrin kepada tangerangonline.id, Selasa (6/11/2018).
Kepada petugas, TY mengaku membeli kepiting tersebut di sebuah pasar di China. Rencananya, kepiting yang dibeli dengan harga Rp 100 ribu/ekor itu untuk dikonsumsi bersama kerabatnya di Jakarta.
“Yang bersangkutan mengatakan tidak memahami aturan tentang pemasukan hasil perikanan ke Indonesia,” tutur Habrin.
Lebih lanjut ia menjelaskan, TY diminta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya dikemudian hari.
“Yang bersangkutan sudah meminta maaf dan menyatakan tida akan mengurus media pembawa (kepiting) tersebut dan bersedia untuk dimusnahkan oleh petugas,”
Lebih lanjut Habrin menjelaskan, kepiting – kepiting tersebut rencananya akan dimusnahkan sesuai dengan aturan yang berlaku yakni UU nomor 16 tahun 1992 tentang Katantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan serta PP nomor 15 tahun 2002 tentang Karantina Ikan.
“Kepiting tersebut akan kita dimusnhakan,” tegas Habrin. (Rmt)
