PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II optimis dapat mengoperasikan Runway 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) pada bulan Juni 2019. Lahan yang dibutuhkan untuk proyek tersebut telah dibebaskan.
Total lahan yang dibutuhkan adalah 216 hektare guna membangun runway berukuran 3.000 x 60 meter persegi itu.
Dari lahan seluas itu, AP II sebelumnya sudah memiliki 49 hektare ditambah 167 hektare yang telah dibebaskan yang terbagi dalam 3.021 bidang tanah.
Lahan tersebut terletak di Kota Tangerang yakni Kelurahan Selapajang Jaya dan Kelurahan Benda, serta wilayah Kabupaten Tangerang yaitu Desa Bojong Renged, Desa Rawa Burung dan Desa Rawa Rengas.
Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin mengatakan, pembangunan runway ketiga ini tidak akan terlaksana tanpa dukungan dari warga pemilik lahan.
Sejalan dengan itu, dia mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh warga sehingga proyek berjalan sesuai jadwal.
“Runway ketiga bisa membuat penerbangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta meningkat menjadi 120 penerbangan setiap jamnya,” ujar Awaluddin, Rabu (6/2/2019).
Lebih lanjut ia mengatakan, dana pembangunan Runway 3 ini mencapai Rp 2 triliun, sementara itu dana pembebasan lahan mencapai Rp 4 triliun dengan total 6 triliun rupiah.
Adapun saat ini Bandara Soetta mengoperasikan dua runway yang mengakomodir 80+1 penerbangan per jam.
Di samping membangun runway ketiga, AP II juga tengah menyelesaikan proyek east cross taxiway (ECT) yang ditargetkan dapat digunakan pada pertengahan 2019.
East cross taxiway adalah jalan di sisi timur Bandara yang digunakan pesawat untuk melintas dari Runway 1 ke Runway 2 dan sebaliknya. Adapun saat ini di Bandara Internasional Soekarno-Hatta sudah terdapat west cross taxiway.
“Melalui east cross taxiway, dan west cross taxiway yang saat ini sudah ada, maka pesawat dapat lebih cepat melintas dari runway 1 ke runway 2 mau pun sebaliknya,” tandas Awaluddin. (Rmt)