Posraya Indonesia kembali menggebrak Kota Tangerang Selatan dengan tema Kampung Jokowi. Kali ini mencakup tiga wilayah di Kecamatan Ciputat dan Ciputat Timur.
“Kampung Jokowi hadir sebagai bentuk nyata dukungan warga. Ini menggugah serta menguatkan hubungan emosional antara masyarakat dan Jokowi, dukungan ini pun tidak main-main,” ungkap Teguh, Ketua DPC Posraya Indonesia Tangerang Selatan, Minggu (03/02).
Kebijakan pro rakyat terbukti mendekatkan, secara sederhana dan mendasar masyrakat merasa terayomi seperti stabilitas harga bahan pangan, program sertifikat tanah hingga kartu-kartu sakti jokowi yang terbukti membantu, tambahnya.
Tiga wilayah Kampung Jokowi meliputi, Kampung Cilalung, Kelurahan Jombang Kecamatan Ciputat dan RT 01 RW 09, Kelurahan Ciputat serta Kampung Gintung Kelurahan Cirendeu Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten.
Sejumlah warga yang ditemui, mengaku merasa bangga ikut serta dalam pesta demokrasi ini. Jokowi yang notabene berasal dari rakyat biasa, bersama Kyai Ma’ruf Amin yang fasih dalam beragama mewakili dua elemen besar, nasionalis religius. Sudah benar dan cocok untuk masyarakat dan ummat beragama, sebut salah satu warga Ciputat.
Sekjen Posraya Indonesia, Dian Sumarwan (Aan), menambahkan bahwa dukungan masyarakat tidak serta merta tercipta secara instan. Ada pola-pola kerja Jokowi selama menjadi Presiden yang turut diperhatikan masyarakat. Retrorika ala politisi senantiasa bergaung di media-media namun kebawah seakan menguap. Namun kondisi kini berbeda, kerja nyata Jokowi terasa hingga kelapisan bawah.
“Tak sekedar berwacana, di televisi gaung pembagian sertifikat tanah gratis di awal terasa seperti fiksi di masyarakat. Setelah akhirnya menyasar masyarakat, khususnya Tangerang Selatan, menjadi sebuah fakta yang tidak terbantahkan bahwa Jokowi nyata bekerja untuk rakyat,” kata Aan.
Terbaru, Kartu Indonesia Kuliah mejadi andalan. Jokowi ingin membuat anak bangsa kita cerdas, generasi selanjutnyalah yang akan memimipin dikemudian hari. Bisa saja Jokowi otoriter, nepotisme hingga membuat oligarki dengan membuat keluarganya maju menjadi politisi. “Tapi, nyatanya justru mendorong anak muda lainnya untuk maju. Ini yang mesti kita dukung, dengan ide dan aksi tentunya,” tutup Aan. (ris)
