Praktek jual beli buku paket di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) teryata bukan hanya di SMA Negeri 6 Tangsel. Sebab, ditemui pula pengakuan dari salah seorang walimurid yang anaknya sekolah di SMA Negeri 12 Tangsel mengungkapkan hal sama.
“Kemarin saya disuruh beli buku seharga 1.867.509 rupiah, untuk 14 buku dan sepuluh lembar kerja siswa. Saya udah ke tempat membeli buku, terus saya cuma punya uang satu juta, tapi sama mereka ditolak. Sampai dengan hari ini anak saya belum beli buku, karena kekurangan dana,” tutur Walimurid itu.
Salah seorang murid yang sengaja namanya tidak disebut mengaku, dengan keterbatasan dana untuk membeli buku paket di sekolah membuat kegiatan belajarnya terganggu.
“Minjam ke teman, dari sekolah nggak dipinjamin, kadang-kadang saya pinjam ke perpustakaan, tapi jauh perpusnya. Kelas aku di ujung, kadang sehari-hari belajar minjam sama teman, karena belum beli buku, rasanya belum punya buku itu belajarnya terganggu,” jelasnya saat diwawancara.
Ia melanjutkan, untuk mempunyai buku paket rata-rata temannya membeli buku seharga satu juta delapan ratusan. Bahkan ada yang hampir mencapai satu juta sembilan ratus ribu rupiah. Bahkan, besarnya uang yang harus disiapkan banyak teman-teman di kelasnya belum membeli buku dan belajar seadanya.
“Kalau saya jurusan IPA, harganya 1 juta tujuh ratus berapa gitu, dikelasnya saya banyak yang belum beli, lebih sepuluh. Kalau diwajibkan kayaknya nggak, tapi kalau nggak punya buku belajarnya gimana dong. Belajarnya kadang-kadang kerumah teman yang sudah membeli buku,” terangnya.
Saat dikonfirmasi prihal terkait, kepada Kepala SMA Negeri 12 Tangsel Syamsudin menampik adanya jual beli buku di sekolahnya.
“Saya tidak pernah memberikan peluang untuk iuran-iuran itu dari sekolah ke orang tua. Sementara yang namanya isu silakan saja. Saya tidak memungut uang apapun, tidak ada sama sekali, silakan di cek. Tidak menjual buku dan kami tidak menginstruksikan ke siapa pun, tidak ada sama sekali,” ujarnya saat dihubungi melalui telepon selulernya.(Ban)