Bantuan Sosial Pangan (BSP) Sembako Perluasan bagi masyarakat terdampak Covid-19 dari Kementerian Sosial RI mulai disalurkan. Melalui perluasan program sembako, sebanyak 1500 keluarga penerima manfaat (KPM) di Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang, Jum’at (15/5/2020).
Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang berisikan uang saldo di rekening sebesar Rp 200.000 yang diisi oleh Pemerintah setiap bulannya selama sembilan bulan. Uang tersebut hanya bisa digunakan untuk membeli Sembako di e-warong (elektronik warung gotong royong), Agen Brilink ataupun warung lainnya yang menjalin kemitraan dengan Bank BRI.
Perluasan jangkauan program bantuan sembako sebagai jaring pengaman sosial selama pandemi Covid-19 ini dimaksudkan untuk meringankan beban pengeluaran rumah tangga miskin, terutama dalam mencukupi kebutuhan pangan dan gizi.
TKSK Kecamatan Sukadiri Ahmad Haerun mengatakan, BSP Perluasan sembako selama sembilan bulan dari kementrian sosial ini bagi warga yang terdampak Covid-19. Dan hari ini mulai disalurkan ke Keluarga Penerima Manpaat (KPM). Louncing penyaluran BSP sembako perluasan bertempat di Desa Buaran Jati, Kecamatan Sukadiri.
“Ada 1500 KPM di Kecamatan Sukadiri yang mendapatkan BSP perluasan. Dengan bansos ini mudah mudahan bisa meringankan beban masyarakat dan menambah asupan gizi bagi warga yang terdampak Covid-19,” ucapnya.
Kepala Desa Buaran Jati, Kecamatan Sukadiri Abdul Anis Wiwaha mengatakan, untuk BSP perluasan buaran jati mendapat bantuan 198 KPM, yang belum mendapatkan melalui BLT desa.
“Ya dibulan suci ramadhan ini, semoga bermanpaat bantuan dari pemerintah,” tandasnya.
Sementara itu, Camat Sukadiri Yandri Permana mengatakan, launching penyaluran bantuan sosial pangan sembako untuk sukadiri mendapatkan kouta 1500 KK.
“Hari ini kita launching perluasan bantuan pangan dari pemerintah pusat, yang bertempat di desa buaran jati dengan jumlah 198 KK. Adapun untuk desa yang lain tergantung kesiapan dari pihak BRI,” ungkapnya.
Yandri mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan pendamping untuk membersihkan data, apakah data ganda atau pun sudah meninggal, saldo yang terisi atau tidak terisi dan alamat yang tidak jelas atau sudah pindah.
“Jadi setelah bersih data baru di salurkan ke KPM, tujuannya agar dikemudian hari tidak menjadi masalah,” jelasnya.
Yandri berharap dengan adanya program ini masyarakat terbantu, terutama disaat-saat pendemik Covid-19.
“Mudah-mudahan bantuan sosial selama sembilan bulan ini, bisa mengakomulasi kebutuhan warga setiap bulan,” ucapnya.(Sam)