Memenangkan konstetasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Serang Periode 2021 -2026, Pasangan petahana Ratu Tatu Chasanah-Pandji Tirtayasa mengungguli rivalnya Nasrul Ulum – Eki Baihaki.
Hal itu terlihat dari data real count yang dilansir melalui Pilkada2020.kpu.go.id menunjukan data yang telah masuk sudah mencapai 100 persen dengan jumlah 3065 TPS. (16/12). Pasangan Tatu-Pandji meraih 428.297 suara atau 64.4 persen. Sedangkan rivalnya pasangan Nasrul-Eki memperoleh 246.901 suara atau 36.6 persen.
Namun, setelah memenangkan Pilkada Kabupaten Serang, pasangan Tatu-Pandji ditunggu segudang PR yang belum terselesaikan dimasa jabatannya menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Serang Periode 2015 – 2020.
Pertama adalah persoalan pengangguran yang masih tersisa 12,22 persen pada perbulan Agustus 2020.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) Kabupaten Serang, Setiawan menuturkan, angka pengangguran Kabupaten Serang terus menurun sejak Tatu – Pandji diwarisi angka pengangguran sebesar 14,8 persen pada tahun 2015. Kemudian turun pada tahun 2017 sebesar 13 persen dan tahun 2018 sebesar 12,77 persen.
Kemudian, pada 2019 angka pengangguran Kabupaten Serang menurun hingga 2,12 persen dengan angka 10,65 persen. Menurutnya, program dan sinergi pemerintah serta masyarakat, telah berdampak pada penurunan angka pengangguran.
“Walaupun pada 2020 kembali naik menjadi 12,22 persen. Saya kira, penyebabnya karena terdapat wabah covid-19,” kata Setiawan di ruang kerjanya, di Serang, Rabu (16/12).
Selain itu, Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kabupaten Serang tersisa Pekerjaan Rumah (PR) sebanyak 1.906 RTLH, dari jumlah 13.649 RTLH pada tahun 2015.
Kepala Bidang Tata Bangunan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Tata Bangunan (DPKPTB) Kabupaten Serang, Toni Kristiawan mengatakan, Tatu-Pandji telah memperbaiki RTLH sebanyak 9.198 rumah selama 4 tahun, dari 2016 sampai dengan 2019.
Sedangkan untuk tahun 2020, sumber perbaikan RTLH dari APBD Kabupaten Serang sebanyak 925 unit, APBD Banten 100 unit, APBN (BSPS regular) 1.100 unit, dana Baznas dan CSR 100 unit, dan APBN (BSPS strategis) 320 unit. Dengan total diperbaiki 2.545 Rumah.
“Jadi tersisa 1.906 RTLH yang belum diperbaiki, dan akan diperbaiki oleh Ibu Tatu dan Pak Pandji pada 2021,” jelasnya.
Dikesempatan yang lain, Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah mengatakan, tidak hanya program pengangguran dan RTLH di Kabupaten Serang, pihaknya akan melanjutkan perbaikan infrastruktur jalan dengan struktur beton sepanjang 601,13 pada 2021.
“Pembangunan infrastruktur jalan adalah prioritas dan optimistis selesai dalam kondisi mantap pada tahun 2021,” kata Tatu di Pemkab Serang.
Tatu menjelaskan, target tersebut sesuai amanat Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2017 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur Jalan.
Sejak diberi amanat menjadi Bupati Serang pada 17 Februari 2016, Tatu mengaku, menghadapi banyak kondisi infrastruktur jalan yang rusak. Pada 2016, jalan mantap hanya sepanjang 126,4 kilometer dan belum mantap 464,73 kilometer.
Kendati demikian, dirinya mengusulkan peraturan daerah tentang percepatan pembangunan infrastruktur jalan. Hasilnya, pada 2017, jalan kondisi mantap sepanjang 220,2 kilometer dan 2018 menjadi sepanjang 366,41 kilometer. Tahun 2019, jalan yang telah selesai diperbaiki dengan betonisasi sepanjang 483,45 km. Kemudian Tahun 2020 dibangun 101,68 km, sehingga jalan beton tahun selesai sepanjang 585,13 km atau 97,33%. Sisa sepanjang 16 km akan dibangun 2021.
“Sesuai amanat perda, ditargetkan jalan kewenangan Kabupaten Serang dibeton sepanjang 100 kilometer per tahun. Sesuai realitas dan pencapaian yang telah terjadi, kami optimistis jalan sepanjang 601,13 sudah dalam kondisi mantap pada 2021,” ujarnya.
Kemudian beralih pada kesehatan. Dinas Kesehatan Kabupaten Serang, angka stunting atau kondisi gagal pertumbuhan tubuh dan otak akibat kekurangan gizi dalam waktu lama di Kabupaten Serang pada 2020 sebesar 19 persen, masih di bawah angka nasional sebesar 26,6 persen.
Kepala Dinkes Kabupaten Serang, Agus Sukmayadi menjelaskan, saat ini kasus gizi buruk di Kabupaten Serang adalah 250 anak, dengan indikator berat badan berbanding terhadap tinggi badan atau panjang badan.
“Hanya tinggal ratusan anak yang terkena gizi buruk. 2021 akan diselesaikan, bersama Ibu Tatu dan Pak Pandji,” tegas Agus seraya mengakhiri wawancara.
Diketahui, berdasarkan data BPS, angka rata- rata lama sekolah warga Kabupaten Serang pada Tahun 2019 sebesar 6,98 tahun, meningkat menjadi 7,17 tahun pada tahun 2020. Pertumbuhan sebesar 0,19 sebagai angka tertinggi di Provinsi Banten bersama Kota Tangerang. (Smn)