Program Studi Aristektur Institut Teknologi Indonesia (ITI) jalin kerjasama dengan SMKN 4 Tangerang Selatan (Tangsel) dalam rangka hibah penelitian kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan pengabdian masyarkat berbasis hasil penelitian Perguruan Tinggi Swasta (PTS), Kamis, (23/12/2021).
Kegiatan pertama diawali dengan mengirimkan 4 mahasiswa arsitektur terbaik untuk melakukan program MBKM pada skema mengajar di satuan pendidikan salah satunya SMKN 4 Tangsel.
Kepala program studi arsitektur Institut Teknologi Indonesia ibu Estuti Rochimah mengatakan, ke-Empat mahasiswa yang diterjunkan ditugaskan menjadi mentor bagi siswa-siswi SMKN4 Tangsel dan memberikan pelatihan hardskill berupa simulasi software sketchup.
“Setelah kegiatan tersebut terlaksana, Prodi Aristektur ITI sebagai Penerima Hibah dari KemendikbudRistek melakukan penelitian kebijakan MBKM guna menguji seberapa besar tingkat efektivitas pembelajaran MBKM yang dilakukan oleh mahasiswa arsitektur ITI terhadap siswa SMKN4 Tangsel,” ucap Estuti.
Dosen Prodi Arsitektur Refranisa menambahkan, kegiatan tersebut berlangsung selama 2 hari dari Tanggal 17-18 Desember 2021 dengan melakukan sosialisasi serta menyebarkan kuesioner kapada 160 siswa SMKN 4 Tangsel.
“Dengan adanya kegiatan kolaboratif MBKM ini diharapkan akan terus ada kerjasama yang berkelanjutan dalam upaya peningkatan pendidikan di tingkat SMK sehingga mampu menghasilkan tenaga kerja terampil dan memiliki daya saing,” jelas Refranisa.
Disisi lain Titieandy Lie yang juga merupakan Dosen Prodi Arsitektur menjelaskan, hal ini selaras dengan kebutuhan di Negara Indonesia yang membutuhkan lulusan di bidang arsitektur untuk membantu pembangunan dan infrastruktur.
Mengingat Program Studi Arsitektur pada Perguruan di Indonesia dituntut untuk mampu menyiapkan lulusan yang tangguh dalam menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja dan teknologi yang semakin berkembang pesat serta memiliki kreativitas dalam menciptakan produk yang berkualitas.
“Dengan adanya kegiatan penelitian ini diharapkan dapat menjadi pemicu semangat untuk terus menyempurnakan sistem pembelajaran sehingga mampu menciptakan banyak strategi yang dapat mendukung program MBKM yang sedang dipersiapkan bagi pembelajaran masa depan,” pungkas Titieandy Lie. (Ris)