Beranda Berita Kemendikbudristek Tetapkan SMKN 5 Tangsel Sebagai SMK Pusat Keunggulan

Kemendikbudristek Tetapkan SMKN 5 Tangsel Sebagai SMK Pusat Keunggulan

0

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menetapkan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 Tangerang Selatan (Tangsel) sebagai SMK Pusat Keunggulan (SMKPK). Merespon penetapan itu pihak sekolah mulai melakukan sosialisasi kepada seluruh warga sekolah dan dinas terkait.

Kepala SMKN 5 Tangerang Selatan Rohmani Yusuf mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah melaksanakan dua agenda utama dalam rangka merespon penetapan SMKN 5 Rangsel sebagai SMKPK. Antara lain, sosialisasi SMKPK kepada warga sekolah dan koodinasi pihak sekolah dengan Dinas Pendidikan Provinsi Banten.

Pelaksanaan dua agenda ini dipastikan memakan waktu cukup lama karena di dalamnya terdapat banyak sekali program yang haru disinkronkan. Dari dua agenda itu di dalamnya terdapat tiga program. Antara lain, program non fisik, pengadaan pelalatan dan program fisik.

“Itu semua terkait dengan implementasi kurikulum merdeka yang akan diterapkan di SMKN 5 Tahun ini,” ujar Romani kepada wartawan, kemarin.

Untuk kegiatan non fisik meliputi IHT dan workshop. Program ini di dalamnya terdiri dari 18 kegiatan yang semuanya terkait dengan implementasi kurikulum merdeka.

Kemudian untuk program pegadaan peralatan, pihaknya akan melakukan modernisasi teknik pengelasan. Bidang keahlian ini dipilih karena bantuan diterima oleh SMKN 5 yakni pada sektor permesinan dan manufaktur. Sehingga yang didorong adalah teknik pengelasan.

Sedangkan untuk program fisik, yang akan dilakukan adalah rehab RPS yang akan disesuaikan dengan standar industry. “Inilah tiga kegiatan utama yang ada di dalam SMKPK tahun 2022,” ujarnya.

“Kami berharap Dinas Pendidikan bisa memberikan arahan kepada kami, utamanya adalah tim SMKPK SMKN 5 untuk bisa mengikuti Juknis yang telah disampaikan oleh Kementerian Pendidikan kepada sekolah pada saat kegiatan bimbingan teknis yang sudah dilakukan oleh Kementerian,” harapnya.

Dia menjelaskan, adanya penerapan kurikulum merdeka ini berdampak pula pada perubahan kompetensi keahlian di SMKN 5 Tangsel. Bidang Parmasi Klinis berubah dispektrumnya menjadi teknologi parmasi. Kemudian desain grafika berubah menjadi desain komunikasi visual. Lalu Teknik pengelasan berubah menjadi teknik pengelasan dan pengecoran logam.

“Jadi malah berkembang lebih luas. SMKN 5 Tangsel sendiri saat ini memiliki 27 Rombel, dengan jumlah siswa 968 orang,” terangnya.

Selain melaksanakan sejumlah program di atas, pihaknya juga akan melaksanakan deklarasi komunitas praktisi sebagai Amanah dari kurikulum merdeka. Dengan adanya komunitas praktisi ini, para guru dengan mandiri bisa belajar kurikulum merdeka, mau berbagi dan mau berubah.

“Prinsipnya dalam kurikulum merdeka itu harus ada perubahan mindset karena orientasi pembelajaran di kurikulum merdeka itu terpusat kepada peserta didik. Jadi nantinya peserta didik benar-benar merasa terpasilitasi oleh guru-guru yang hebat,” kata Rohmani.

“Saya juga berharap nanti kita memiliki dokumen kurikulum operasional satuan Pendidikan,” tutupnya. (Ris)