Home Bandara Syarat Wajib Booster Tidak Memengaruhi Pergerakan Penumpang di Bandara Soetta

Syarat Wajib Booster Tidak Memengaruhi Pergerakan Penumpang di Bandara Soetta

0
foto: Executive General Manager PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta saat memberikan kuliah kepada Mahasiswa Universitas Brawijaya di Bandara Soetta, Tangerang.

Mulai 17 Juli 2022 lalu, Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) telah menerapkan wajib vaksin booster bagi pelaku perjalanan dalam negeri atau penumpang pesawat rute domestik. Namun, aturan tersebut tak menurunkan jumlah pergerakan penumpang secara signifikan.

Executive General Manager PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama Bandara Soetta Agus Haryadi mengatakan, saat ini pergerakan penumpang baik keberangkatan dan kedatangan rata-rata di angka 125.000 orang per hari.

“Sebelum (syarat wajib booster) diterapkan kan masih libur sekolah ya, ada 135 ribu pergerakan penumpang. Saat ini karena sudah tidak dalam liburan, jadi penurunannya tidak signifikan,” kata Agus saat paparan kuliah umum di depan Mahasiswa Universitas Brawijaya di Bandara Soetta, Tangerang, Rabu (27/7/2022) kemarin.

Agus menuturkan, mayoritas penumpang pesawat rute domestik saat ini telah mendapatkan vaksins booster. Sehingga, tidak perlu lagi menyertakan hasil negatif tes antigen 1×24 jam atau negatif Covid-19 dengan PCR test 3×24 jam.

“Kalau yang belum booster, kita arahkan untuk melakukan vaksin di sentra vaksinasi yang ada di Terminal 1, 2, dan ,” ujarnya.

Menurut Agus, saat ini pergerakan penumpang di Bandara Soetta cenderung meningkat setelah kurang lebih 2 tahun turun drastis akibat pandemik Covid-19.

“Dalam satu semester ini, periode Januari hingga Juni 2022 ada 18,16 juta pergerakan penumpang. Per hari ada 100.346 pergerakan penumpang. Jumlah tersebut dengan rincian, penumpang Internasional 12 persen yakni 2.246.185 dan Penumpang domestik 88 persen atau 15.916.525 orang,” jelasnya.

Adapun tujuan populer untuk penumpang domestik, yakni Denpasar, Kualanamu, Surabaya, Makassar, dan Pontianak.

“Sementara untuk rute internasional, Singapura, Jeddah, Kuala Lumpur, Doha, dan Dubai,” terangnya.

Dalam kuliah umum tersebut, mahasiswa dari Universitas Brawijaya juga sempat belajar terkait operasioanal Bandara, salah satunya dengan mengunjungi Airport Operation Control Center (AOCC).

Para mahasiswa tersebut melihat berbagai aktifitas penerbangan, mulai dari proses pengangkutan barang bawaan penumpang hingga proses take off landing pesawat.

“Kita ingin menunjukkan kepada para mahasiswa mengenai proses kebandarudaraan ini, apalagi melalui AOCC, semuanya jelas prosesnya terekam jelas dan dipantau,” tutur Agus. (Rmt)