Beranda Berita 96 SDN di Kabupaten Tangerang Rusak, Dindik Keluhkan Anggaran Renovasi, Plh Sekda:...

96 SDN di Kabupaten Tangerang Rusak, Dindik Keluhkan Anggaran Renovasi, Plh Sekda: Rp.1,7 T Sangat Besar

0
Foto: Plh Sekda Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja usai menggelar rapat paripurna di DPRD Kabupaten Tangerang.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang mencatat 96 SDN di wiliayah rusak parah.

96 SDN ini rencananya akan dibangun dan sudah masuk dalam rekomendasi perencanaan renovasi bangunan pada tahun 2024.

Plh Sekda Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja membenarkan adanya sekolah yang rusak parah, kekurangan fasilitas belajar mengajar.

Dalam hal ini, Pemerintah daerah kabupaten tangerang sudah memenuhi kewajiban untuk mendukung anak bangsa bisa mengikuti proses belajar mengajar melalui APBD 2024.

“Kita sudah memenuhi kewajiban dukungan pendanaan melalui APBD, itu sangatlah besar buat pendidikan kita, sudah kita kucurkan 23 persen dari APBD, artinya jumlahnya ada Rp 1,7 T untuk pendidikan,” ujar Soma Atmaja kepada Tangerangonline.id di Tigaraksa Kamis, 8 Agustus 2024.

Ia menjelaskan, proses pendidikan ini terbilang selalu mengalami kekurangan, seperti bangunan sekolah yang reot. Cara penanganan Pemerintah untuk menyelesaikannya secara bertahap dikarenakan jumlah penduduk di Kabupaten Tangerang pertumbuhannya sangatlah pesat.

“Proses pendidikan cerita tampa akhirnya, kalau ga selesai tahun ini, tahun depan, tahuan selanjutnya karena jumlah penduduk kita pertumbuhannya itu luar biasa besar,” jelasnya.

Tidak hanya itu, faktor Sekolah Dasar di wilayah seribu industri ini juga mencapai 700 banguanan sekolah sehingga, wajar bisa luput dari pantauan Dindik Kabupaten Tangerang.

“Faktornya karena itu tadi, tingkat pertumbuhan anak, angka sekolah SD kita lebih besar, ada sekitar 700 SD di Kabupaten Tangerang,” paparnya.

Masalah yang dialami pendidikan yang diera serba canggih ini juga merupakan tugas utama Pemerintah dalam menanggulangi tenaga pendidikan yang kurang, dan operasional sekolah yang kurang memadai.

“Belum lagi tenaga pengajarnya, operasionalnya dan seterusnya pasti kebayangkan karena cukup besarnya Kabupaten Tangerang,” pungkasnya. (Rez)