Beranda Bandara Transformasi Proses Keamanan Bandara Soetta dengan Automated Tray Returned System

Transformasi Proses Keamanan Bandara Soetta dengan Automated Tray Returned System

0
Barang bawaan penumpang pesawat melewati pemeriksaan melalui Automated Tray Returned System (ATRS) di Security Check Point (SCP) Keberangkatan Domestik Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. (tangerangonline.id)

Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) telah mengaktifkan mesin Automated Tray Returned System (ATRS) di area Security Check Point (SCP) Terminal 3.

Mesin yang terintegrasi dengan X-Ray ini dapat mempercepat proses pemeriksaan barang bawaan penumpang.

Dengan adanya ATRS, waktu antrean pengguna jasa di area SCP dapat berkurang secara signifikan, karena baki yang telah digunakan untuk pemeriksaan X-Ray akan kembali secara otomatis ke titik awal.

Asst. Deputy Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta, M. Holik Muardi, menjelaskan bahwa ATRS memiliki sejumlah keunggulan yang memudahkan proses pemeriksaan barang bawaan penumpang.

“Kelebihan ATRS ini salah satunya adalah baki yang telah selesai digunakan akan kembali lagi ke tempat semula secara otomatis,” kata Holik di Bandara Soetta, Tangerang, Jumat (28/2/2025).

Ia menambahkan, “Sehingga, lebih efisien dalam ketersediaan baki bagi penumpang yang akan melalui pemeriksaan di security check point.”

X-Ray CT

Holik juga menjelaskan bahwa ATRS dilengkapi dengan teknologi X-Ray CT, yang memungkinkan analisis barang bawaan penumpang secara menyeluruh.

Berbeda dengan X-Ray konvensional yang hanya memberikan tampilan dari dua sisi, ATRS menggunakan sistem CT scan yang mampu menganalisis gambar secara 360 derajat.

“Tentunya lebih modern, dia menggunakan sistem ct scan. Di mana X-Ray tersebut punya kemampuan untuk menganalisa gambar secara 360 derajat. Hasil atau citra yang ditampilkan di layar dengan lebih jelas,” ujarnya.

Cegah barang tertinggal

Lebih lanjut, Holik menambahkan bahwa ATRS memiliki sejumlah sensor, termasuk sensor yang memastikan bahwa baki yang akan dikembalikan ke titik pengambilan benar-benar kosong.

“Jadi, kemungkinan untuk tertinggalnya barang pengguna jasa akan lebih kecil. Baki itu tidak akan bergeser ke tempat penyimpanan awal, bila mana di dalamnya masih ada barang (tas, handphone, koin, uang kertas bahkan tissue),” jelas Holik.

Sensitif terhadap benda yang membahayakan penerbangan

Selain itu, ATRS memiliki dua rel yang terpisah.  Pertama untuk baki barang yang telah selesai pemeriksaannya.

Sementara rel kedua adalah untuk baki yang suspect berisi benda yang tetgolong dalam prohibited items atau dangerous goods.

“Dua jalur yang kita lihat di sana, jalur pertama atau yang paling dekat dengan penumpang adalah jalur yang barang bawaannya telah clear,” terangnya.

“Sementara, kalau baki yang bergeser ke jalur yang satunya lagi, itu berarti ada suspect di sana yang harus kita lakukan pemeriksaan secara manual,” tambah Holik.

Saat ini, sebanyak dua unit ATRS telah beroperasi di Terminal 3 Keberangkatan Domestik.

Di lokasi yang sama, sejumlah petugas terlihat melakukan instalasi ATRS di Security Check Point.

Hal ini menandakan komitmen Bandara Soetta untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam proses pemeriksaan barang bawaan penumpang. (Rmt)