Terik matahari dan aroma tidak sedap menusuk hidung, tidak menyurutkan semangat para pengais rezeki di tempat pembuangan sampah.
Sedikitnya 30 orang pekerja mengais sampah untuk mencari barang-barang yang masih bernilai ekonomi di tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Kampung Selapajang Jaya, Neglasari, Tangerang.
Dedi (41) salah satunya, merupakan pekerja yang sudah bertahun-tahun melakoni pekerjaan yang setiap harinya dikerumuni ribuan ekor lalat itu.
Tapi demi menghidupi istri dan empat anaknya, bau busuk yang menyengat tidak menjadi penghalang bagi dia untuk mengais sampah yang sudah menggunung.
“Mau nggak mau ya beginilah demi anak istri. Bau, panas gak jadi masalah, dah biasa buat saya,” katanya kepada TangerangOnline.id di Selapajang Jaya, Tangerang, Minggu (21/2/206).
Lebih baik dipandang hina oleh orang lain daripada menjadi hina karena tidak berbuat apa-apa menjadi prinsip pria asal Malimping, Rangkas Bitung, Banten itu.
“Lebih baik begini, biarlah dianggap rendah daripada saya direndahkan karena gak bisa berbuat apa-apa,” ujarnya.
Dedi menuturkan, ia selalu bersemangat walaupun hanya dibayar sejumlah Rp 200 ribu per tiga hari.
“Kalau gak banyak (pekerja) yang kerja, bisa dapat Rp.300 ribu per dua hari, tapi lebih sering Rp.200 ribu karena kami kan borongan,” kata pria yang pernah menemukan emas seberat 11 gram di tumpukan sampah itu.
Menemukan benda berharga seperti emas, perak, uang kertas Dollar sudah tidak asing bagi mereka. Bahkan barang elektronik seperti telepon selular hampir setiap hari mereka temukan diantara tumpukan sampah.
“Teman saya pernah dapat uang yang lembaran 100 (seratus) dollar Amerika sebanyak 100 lembar. Kalau saya dapat emas sama dollar singapura waktu itu,” bebernya.
Penemuan seperti itu memotivasi mereka untuk tak mengenal lelah saat memilah dan memisahkan aluminium, plastik, karton dan yang lainnya dari tumpukan sampah yang sudah menggunung.
“Itu juga sih yang bikin kami semangat, berharap nemuin barang (emas, perak) dan uang dollar,” ujarnya seraya berpamitan dengan Tangerangonline.id dan kembali bekerja. (Rmt)