Beranda Berita Rajaneresik Jelajah Nusantara Tamatkan Pulau Jawa

Rajaneresik Jelajah Nusantara Tamatkan Pulau Jawa

1

Aktivis lingkungan asal Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Heru Santoso membuktikan kegigihannya merealisasikan misi ‘Rajaneresik Jelajah Nusantara’. Misi peduli lingkungan tersebut dicanangkan akan berjalan hingga April 2017 untuk mensosialisasikan secara gratis cara pengelolaan limbah sampah menjadi sesuatu bermanfaat bagi lingkungan.

Kini, Heru bersama Rajaneresiknya sudah sampai di Bangkalan, Madura. Artinya, Rajaneresik sudah menamatkan Jelajah Nusantara di Pulau Jawa. Sebelumnya, Heru melakukan sosialisasi dari Cirebon, Solo, Semarang, Sukoharjo, Sragen, Karanganyar, Kudus, Ngawi, Magetan dan Sidoarjo hingga akhirnya tiba di Bangkalan.

Saat dihubungi tangerangonline.id melalui seluler, Heru berbagi cerita tentang pengalamannya di beberapa kota. “Setiap sekolah yang dikunjungi, ternyata sudah kenal dengan Rajaneresik. Maka sangat mudah untuk mencetak kader peduli lingkungan di sekolah-sekolah agar dapat meraih Predikat Sekolah Adiwiyata (sekolah bersih, sehat, dan indah),” ujarnya.

Heru Santoso bersama KH Ibnu Ubaidillah di Cirebon, bersama Letkol Andre Julian di Sidoarjo dan pemilik pabrik Marimas Food, Herjanto Halim.
Heru Santoso bersama KH Ibnu Ubaidillah di Cirebon, bersama Letkol Andre Julian di Sidoarjo dan pemilik pabrik Marimas Food, Herjanto Halim.

Rajaneresik juga selalu disambut oleh tokoh masyarakat setempat saat tiba di suatu kota. Baik itu dari kalangan swasta, pemerintah dan militer.

“Di Cirebon, kami disambut oleh Kyai Ibnu Ubaidillah Syatori pengasuh Ponpes Dar al Tauhid Arjawinangun. Di Sukoharjo, Bupati Wardoyo Wijaya memberi kami cinderamata secara langsung. Di Sidoarjo, Dandim (Komandan Kodim) Letkol Andre Julian ikut hadir sekaligus mengerahkan anak buahnya untuk ikut pelatihan dan masih banyak lagi tokoh manyarakat yang antusias dengan Jelajah Nusantara Rajaneresik,” tutur Heru.

Menariknya lagi, saat tiba di Semarang. Bupati Semarang tidak merespon Rajaneresik. Akan tetapi program sosialisasi masih bisa berjalan dengan lancar dan meriah. “Walaupun Walikota Semarang tidak merespon, namun kehadiran Rajaneresik di Semarang disambut baik dan difasilitasi oleh Bapak Harjanto Halim, pemilik pabrik Marimas Food dan Sekolah Nasional Karang Turi Semarang.” ungkapnya.

Sebanyak 350 warga Semarang pun akhirnya hadir menyaksikan aksi Rajaneresik yang atraktif penuh semangat dalam mengupas tuntas cara mengurangi penumpukan sampah. (Muf)

1 KOMENTAR

  1. Kami warga Benda Baru RT 01 /02 dan 05 /02.
    Lokasi rumah kami dekat kelurahan.
    Kami ga punya tempat pembuangan/penampungan sampah. Dulu ada empang kosong tempat kami buang sampah, kini tanahnya mao di bangun perumahan. Sekarang klo kami buang ke kebon tanah bukan milik kami, karna kami sudah ga punya lahan kosong kecuali rumah yg kami tempati, yg punya tanah melarang. Ga ada pilihan kecuali harus bayar tukang sampah yg pake gerobak sebesar 60 ribu/bln, tapi itu memberatkan buat warga disini yg kebanyakan pas pasan . Tolong tunjukan atau beri kami tempat untuk menampung sampah gratis….

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini