Sudah hampir dua pekan, stok gas elpiji ukuran 3 kilogram (kg) di Kota Tangerang susah didapatkan. Kelangkahan gas elpiji 3 kilogram ini seperti dialami warga Cimone dan Cibodas, Kota Tangerang.
Andriyani (35), warga Bugel mengatakan dirinya sangat sulit mendapat gas elpiji di warung-warung sekitar rumahnya. Setiap warung yang menjual gas elpiji semuanya mengatakan ‘Habis’.
“Padahal sebelum lebaran lalu gas elpiji sangat mudah didapatkan. Kenapa tiba-tiba tidak ada yang menjual pasca lebaran ini,” ungkapnya kepada tangerangonline.id, Rabu (13/7/2016).
Ibu dua anak ini mengatakan dirinya mendapatkan gas elpiji dari warung lain dengan harga yang melambung tinggi. Untuk mendapatkan gas elpiji 3 kg dirinya harus membayar Rp 25.000 sampai Rp 28.000 sebelumnya harganya hanya Rp 20.000 ribu per tabung.
“Terpaksa kita beli, kalau tidak kita tidak bisa memasak untuk makanan rumah tangga,” jelasnya.
Warga lain Yusroh (41) mengatakan dirinya kebingungan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram. Adapun yang menjual, menurut ibu berhijab ini, didapatkan jauh dari tempat tinggalnya. Harganya pun jauh lebih tinggi dari harga sebelum lebaran.
“Kita membeli harga gas Elpiji Rp 30.000 per tabung. Padahal sebelumnya hanya Rp 20.000 per tabung. Mau apa lagi terpaksa di beli kalau tidak kita tidak memasak,” Kata ibu yang tinggal di Sindang Bagja, Cimone, Kota Tangerang.
Sementara Imron (45) pengecer gas elpiji di Cimone, Kota Tangerang mengaku kesulitan mendapatkan gas ukuran 3 kg. Dirinya juga sudah memesan ke agen biasa dirinya mendapatkan gas elpiji, namun sudah hampir satu minggu ini belum juga ada barangnya.
“Kalau di warung saya tidak mendapatkan gas elpiji, sehingga sudah hampir dua Minggu ini saya tidak menjual gas tersebut,” tandasnya. (ES)