Beranda Agenda Korem 052/Wijayakrama Gelar Wawasan Sejarah Perjuangan Bangsa

Korem 052/Wijayakrama Gelar Wawasan Sejarah Perjuangan Bangsa

0
Danrem 052/Wijayakrama saat memberikan cenderamata kepada Brigadir Jenderal Hadi Kusnan.

Untuk memantapkan dan menumbuhkan semangat jiwa juang dan mencintai tanah air ke seluruh jajaran keluarga TNI, Korem 052/Wijayakrama menggelar ceramah pembinaan sejarah di Markas Korem 052/Wijayakrama, Kabupaten Tangerang, Rabu (20/72016).

Dalam kesempatan itu, Kolenel Inf. Iwan Setiawan memaparkan, penyelenggaraan kegiatan tersebut bertujuan menyadarkan pentingnya sejarah dalam tatanan kehidupan di Indonesia. Pengulasan sejarah bangsa menuju kemerdekaan Indonesia perlu kembali diingat dan diamalkan perjuangannya.

“Kita perlu mempelajari sejarah untuk menata kehidupan selanjutnya. Pentingnya sejarah dalam tatanan masyarakat berguna untuk keutuhan kedaulatan NKRI dan keselamatan,” papar Kolonel Inf. Iwan Setiawan dalam sambutannya.

Ia juga mengatakan, pentingnya sejarah seperti yang diungkap oleh Presiden pertama Indonesia Soekarno, “Jasmerah” (Jangan Melupakan Sejarah). Karena sejarah suatu bangsa dapat menegakan nilai juang, nilai kebersamaan dan nilai kemajemukan.

“Ingat kata Soekarno, bangsa ini bersatu dan merdeka karena saling menerima perbedaan Bhineka Tunggal Ika (Berbeda-beda tapi Satu Jua). Sejarah inilah yang perlu diingat. Jangan mau bangsa kita dipecah belah oleh bangsa lain,” ujarnya.

Keluarga besar Korem 052/Wijayakrama menghadiri acara pembinaan sejarah.
Keluarga besar Korem 052/Wijayakrama menghadiri acara pembinaan sejarah.

Senada itu, Brigadir Jenderal Hadi Kusnan, kepala Dinas Sejarah Angkatan Darat memaparkan awal persatuan bangsa merupakan dari kemajemukan bangsa. Indonesia memiliki beraneka ragam agama, suku dan budaya yang akan menjadi kekuatan bangsa Indonesia bila bersatu.

“Penjajahan yang dialami bangsa Indonesia bukanlah waktu sebentar. Bangsa Eropa (Belanda, Portugis, Inggris) menduduki hak setiap kemerdekaan bangsa Indonesia. Namun,  atas penderitaan penjajahan yang sama, bangsa yang majemuk dapat bersatu melawan penjajahan. Seperti Sumpah Pemuda,” paparnya saat memberi materi wawasan sejarah perjuangan Bangsa.

Dia juga menyebutkan, meski bangsa Indonesia telah merdeka, namun diakuinya bangsa lain masih ingin memecah persatuan bangsa ini dengan berbagai cara, seperti politik adu domba. Hal itu terbukti dengan banyaknya pemberontakan mengatasnamakan agama, suku dan budaya.

“Jadikan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika menjadi alat persatuan kita. Jangan mau kita dipecah belah bangsa lain. Kita adalah bangsa yang besar dan kuat. Selalu tanamkan nilai nasionalisme kepada generasi setelah kita, agar mereka pun tahu perjuangan bangsa  Indonesia,” imbaunya.

Dalam kegiatan tersebut, peserta yang hadir terdiri dari keluarga besar TNI yakni Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), Pemuda Panca Marga (PPM) dan Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI), pelajar dan tokoh masyarakat sekitar. (Abi)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini