FR, pelajar SMK yang tewas dalam tawuran di Taman Potret, Kota Tangerang beberapa waktu lalu dikenal sangat pendiam dan pandai. Hal itu dikatakan oleh tetangga korban Sakbandi saat ditemui di kediaman korban, Minggu (21/8/2016).
Sakbandi mengatakan, dirinya sangat prihatin terhadap apa yang menimpa keluarga FR yang menjadi korban tewas pada tawuran antar pelajar SMK. “Setahu saya, anaknya pintar, kalem dan pandai dalam agama. Tidak tau kalau di sekolah dia ikut tawuran. Yang bisa saya pastikan itu anak kalem,” ungkapnya kepada tangerangonline.id saat ditemui di kediamannya korban yang sepi.
Dia menceritakan, pekerjaan orangtuanya hanya sebagai pemulung, lalu dibantu oleh kakaknya korban yang bekerja untuk menafkahkan keluarganya. “Semalem saya datang ke rumah sakit dan melihat istri Hantoni sudah terbujur lemas, karena histeris melihat anaknya yang sudah tidak bernyawa itu,” jelas Sakbandi.
Masih dalam keterangannya, guru dari pelajar tersebut tidak terlihat saat di rumah sakit ataupun pada saat mayat korban dibawa pulang ke rumah. “Hantoni cerita ke saya. Dia akan meminta ke pihak kepolisian untuk menangkap pelaku atas nyawa anaknya yang hilang dan dapat ditindak sesuai dengan hukum yang seberat-beratnya,” imbuh Bandi.
Alumni SMK tempat FR berasal, Viktor mengungkapkan, dirinya akan membantu keluarga korban untuk melaporkan kepolisian untuk dapat menemukan pelaku yang menewaskan FR.
“Turut berduka cita atas kejadian yang menewaskan FR. Selanjutnya, saya ke depannya akan melakukan kunjungan kembali kepada keluarga FR untuk bertajiah dan bersilaturahmi,” tandasnya.
Diketahui, FR telah diberangkatkan ke kampung halamannya di Palembang untuk dimakamkan. (Yip)