Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang, Turidi Susanto yang juga sebagai Pembina Ikatan Alumni SMKN 4 Tangerang (Iluni 80), prihatin dengan peristiwa tawuran antar pelajar Sekolah Menengah Kejururan (SMK) di Kota Tangerang.
Turidi juga sangat menyayangkan tudingan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangerang, bahwa tawuran terjadi disinyalir adanya keterlibatan Alumni.
“Justru kita minta kepada Dindikbud Kota Tangerang agar dapat membuat aturan yang menerapkan pendataan terhadap alumni yang masih suka datang ke sekolah,” ucapnya kepada tangerangonline.id melalui telepon genggamnya, Rabu (24/8/2016).
Turidi meminta pemerintah Kota Tangerang harus membuat peraturan yang tegas terhadap sekolah yang rawan terjadinya tawuran agar dapat menghilangkan budaya tawuran di kota tersebut.
“Harus ditindak tegas, buat aturan untuk sekolah agar dapat menjaga pelajarnya terhindar dari tawuran. Kalau terulang kembali, beri surat peringatan ke pihak sekolah sampai tiga kali. Apabila terjadi lagi cabut operasi sekolah tersebut. Lalu bukan itu saja, apabila terus terjadi, copot kepala dinas beserta jajarannya,” jelas Turidi.
Turudi menambahkan, pemerintah sedang menggadang program Kota Tangerang menjadi kota yang layak dikunjungi. Seharusnya hal tersebut, pemerintah dapat mengantisipasi terjadinya tawuran antar pelajar di Kota Tangerang. “Saya kira visi layak dikunjungi harus diimbangi dengan rasa aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat, termasuk didalamnya pelajar itu sendiri,” tambahnya.
Pelaku tawuran yang berujung menewaskan satu orang pelajar dan satu orang kritis harus ditangkap dan dihukum sesuai dengan peraturan yang ada. “Saya mensuport pihak kepolisian yang dalam ini sedang mendalami kasus tawuran antar pelajar. Semoga pelaku dapat tertangkap secepatnya,” tandasnya. (Yip)