Beranda Berita Sambut WTA, Warga Setu Bebersih Coretan Sepanjang Jalan Puspiptek

Sambut WTA, Warga Setu Bebersih Coretan Sepanjang Jalan Puspiptek

0

Jelang perhelatan internasional Tangsel Global Innovation Forum (TGIF)-World Technopolis Association (WTA) yang akan dilangsungkan pada Selasa (20/9/2016) besok, warga Kecamatan Setu kompak bersih-bersih terhadap vandalisme atau coret-coretan di tembok sepanjang Jalan Puspiptek. Gotong royong bebersih itu dilakukan warga dari kemarin hingga Senin ini.
Camat Setu, Wahyudi Leksono mengatakan, vandalisme yang ada di tembok sepanjang Jalan Puspiptek tersebut di nilai sangat mengganggu estetika perkotaan. Apalagi, Tangsel khususnya Kecamatan Setu bakal di kunjungi puluhan tamu dari sejumlah negara dan mata dunia secara khusus akan menyoroti Kecamatan Setu.

Dengan diikuti warga dari Kelurahan Muncul, Setu, dan Kademangan, serta kelompok sadar keamanan dan ketertiban masyarakat (Pokdarkamtibmas) aksi bersih-bersih itu tampak berjalan kompak.

“Untuk membersihkan coret-coretan ini, kita mengerahkan tiga kelurahan yakni Setu, Muncul dan Kademangan karena memang wilayahnya berbatasan,” katanya.

Aksi bebersih vandalisme tersebut rencananya juga akan berlangsung hingga Senin ini. Hal tersebut diakui Wahyudi, lantaran tembok yang ada di Jalan Puspiptek kondisinya sudah dipenuhi coret-coretan. “Target kita seharusnya sehari selesai. Namun karena tembok berlinnya panjang, kita lanjutkan sampai besok. Mudah-mudahan besok bisa selesai,” tambahnya.

Dibanding dengan kecamatan lain yang ada di Tangsel, dirinya menilai, pembangunan yang dilakukan oleh swasta di wilayah Kecamatan Setu masih cukup terbatas dibandingkan dengan wilayah kecamatan lain yang ada di Tangsel. Untuk itu, dirinya juga berharap dengan adanya perhelatan TGIF – WTA di Puspiptek nanti akan  dampak juga pada peningkatan investasi yang dilakukan swasta.

“Makanya masyarakat kecamatan Setu harus terlibat sejak dini, mudah-mudahan akan ada pihak swasta yang mau berinvestasi disini, karena dibanding kecamatan lain Setu masih kalah dalam sektor pengembangan dari pihak swastanya,” bebernya.

Di sisi lain, tokoh masyarakat Setu Syarifuddin turut mengapresiasi berbagai penataan dan percepatan peningkatan infrastruktur terutama pada jalur yang dilalui para delegasi berbagai negara itu. “Dengan acara WTA sederhananya adalah jalan makin bagus indah, serta bersih terjaga, ini harus dipertahankan. Namun, setelah WTA pun instansi terkait harus konsinten melakukan pembangunan yang girohnya (semangatnya) seperti menyambut WTA, masyarakat jadinya senang dan puas dengan pemerintah,” imbuhnya kepada tangerangonline.id. (Bar)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini