Mimpi memiliki gedung sendiri, Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sepertinya harus bersabar. Sebab, fasilitas pinjam lahan dari Pemkot Tangsel seluas 1500 meter di Kecamatan Setu belum dapat dibangun mengingat saat ini pihaknya masih terganjal moratorium.
“Pinjam lahan itu sudah dibuat Kepwalnya (Keputusan Walikota), yang membangun nanti BNN Pusat. Tapi, BNN Pusat belum dapat melakukan pembangunan, karena terganjal moratorium,” kata Kepala BNNK Tangsel, AKBP Heri Istu.
Menurut Heri, Pemkot Tangsel akhirnya bersedia membangunkan gedung di lahan yang dipinjamkan tersebut. Namun kata Heri, hal ini kembali terganjal lantaran pada Kepwal yang sudah terlanjur dibuat. Dalam Kepwal itu, dijelaskan Pemkot Tangsel hanya meminjamkan lahan, tidak sekaligus membangunkan gedung.
“Kita akan konsultasi lagi dengan Bagian Hukum (Setda) untuk membicarakan apakah Kepwal bisa direvisi atau tidak. Kalau bisa direvisi, harapannya tahun depan sudah bisa dibangun gedungnya,” tegasnya.
Terkait kondisi kantor yang saat ini memanfaatkan rumah susun milik Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, menurutnya kurang ideal. Pasalnya, dengan jumlah pegawai mencapai 29, ruangan yang ada dirasa kurang. Terlebih, pihaknya juga harus menumpang ke gedung lain saat melakukan rapat.
“Keberadaan sebuah gedung sangat penting. Apalagi kita juga saat ini belum memiliki ruang tahanan dan ruang rawat jalan. Untuk klinik memang sudah ada, tapi belum memadai,” kata Heri seraya mengaku kondisi bangunan yang ada saat ini tak menyurutkan pihaknya dalam melakukan pemberantasan narkoba.
Kasi Rehabilitasi dan Pemberdayaan Masyarakat BNNK Tangsel, Sony Gunawan menambahkan gedung merupakan kewenangan Pemkot Tangsel. Pihaknya mendorong percepatan pembangunan. Pihaknya juga sudah meminta percepatan pembangunan di Komisi I DPRD Kota Tangsel.
“Secara personal sudah kita koordinasikan dengan anggota DPRD. Mereka sangat respon,” ungkapnya. (Ded)
