Wakil Rektor Bidang Akademi Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) Ahmad Amarullah menegaskan, pihaknya telah mengajak untuk berdialog dalam permasalahan yang diangkat mahasiswa pada aksi di gerbang Kampus UMT, Jalan Perintis Kemerdekaan, Cikokol.
“Kami sudah ajak mereka untuk berbicara dalam menyelesaikan masalah. Sudah tiga kali kami temui para pendemo itu,” ucap pria yang kerap di sapa Uwo saat ditemui di ruang kerjanya, lantai 2, Kampus UMT, Jalan Perintis Kemerdekaan, Cikokol, Kota Tangerang, Rabu (18/1/2017) sore.
Bahkan dikatakannya, mahasiswa malah melanjutkan aksinya. Menurutnya, aksi itu sudah tak murni aspirasi mahasiswa dan mahisiswi UMT. Karena, para pendemo tersebut telah diajak komunikasi dalam menyelesaikan masalah itu, mereka tak mau untuk berkomunikasi dengan pihaknya.
“Kelihatan aksinya sudah tak murni lagi. Seharusnya, kalau sudah diajak komunikasi, mereka mau, bukan malah lanjut aksi. Kan kita sudah baik-baik juga untuk menerima aspirasi mereka,” terang Uwo lebih lanjut.
Selain itu pula, dirinya menjelaskan kembali, mahasiswa yang menuntut untuk ikut dalam pemilihan rektor UMT itu tak bisa. Pasalnya, UMT milik perserikatan Muhamadiyah, bukan yayasan yang berdiri sendiri.
“Jadi, kalau pemilihan rektor mah tak bisa memakai dengan sistem mahasiswa dan mahasiswi. Karena ada peraturan perserikatan Muhammadiyah. Makanya, tak sembarangan pemilihan rektor pun,” tandasnya.
Sebelumnya, mahasiswa menggelar aksi di depan gerbang Kampus UMT untuk menuntut transparasi keuangan mahasiswa, fasilitas kampus, pelibatan mahasiswa dalam pemilihan rektor, keterlibatan organisasi internal dalam mengambil kebijakan dan hapuskan pembatasan nominal dispensasi mahasiswa. (Yip)