PT Angkasa Pura (AP) II berkomitmen mengembangkan konsep Bandara Digital di Indonesia. Untuk mewujudkan komitmen, perseroan pengelola 13 Bandara di wilayah barat Indonesia itu akan menyelenggarakan seminar.
Seminar yang bertajuk ‘Kebangkitan Bandara Digital Indonesia’ itu akan diselenggarakan pada Sabtu (20/5) bertempat di Auditorium 1, Kantor Pusat AP II di Area Perkantoran Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta).
Seminar ini dilaksanakan bertujuan untuk mencari format Resources Collaboration Model, Operation Platform Model, dan Infrastructure Sharing Model dengan mengusung pendekatan Penta Helix yang terdiri dari ABCGM (Academician, Business, Community, Government, and Media).
“Indonesia adalah salah satu negara dengan infrastruktur teknologi informasi yang cukup baik dan hal itu harus dapat dimanfaatkan oleh pengelola bandara untuk dapat mengaplikasikan teknologi digital guna mendukung pelayanan dan menghadirkan nilai tambah di setiap bandara yang ada di negeri ini,” ujar Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin, Kamis (18/5/2017).
Secara umum, AP II kini tengah dalam proses mewujudkan visi the best smart connected airport operator in the region guna membuat setiap bandara yang dikelola korporasi dapat beroperasi lebih efisien, menghilangkan potensi kehilangan pendapatan, serta dapat menciptakan pendapatan dari lini baru.
Konsep ini juga diklaim dapat memastikan tingkat pelayanan tetap terjaga di seluruh fasilitas terminal yang bertujuan pada kepuasan bagi maskapai dan penumpang pesawat.
Di kesempatan yang sama sekaligus bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, AP II juga akan meluncurkan secara resmi aplikasi Indonesia Airports dengan semangat yang diusung yakni kebangkitan bandara-bandara di Indonesia melalui inovasi teknologi digital guna bersaing dengan bandara berkelas dunia lainnya.
Dalam melakukan transformasi digital, AP II mendasarkan atas 3 hal, yaitu pengalaman pelanggan (customer experience), efektifitas dan efisiensi sistem operasi, dan model bisnis.
Dalam realisasinya, AP II membangun aplikasi Indonesia Airports untuk menciptakan customer experience yang baik, dimana fungsi dari aplikasi tersebut mempermudah dan membantu pelanggan di setiap passenger journey (pre-journey, on journey, post-journey).
Terkait dengan upaya untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem operasi, AP II juga membangun aplikasi iPerform yang digunakan oleh seluruh karyawan AP II sebagai basis pengoperasian bandara, sehingga banyak bisnis proses yang menjadi lebih mudah dan cepat.
“Aplikasi Indonesia Airports didesain khusus untuk membantu travellers agar dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya di bandara-bandara AP II. Di samping itu, Indonesia Airports juga hadir sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat luas akan aplikasi di smartphone yang kini telah menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari,” jelas Awaluddin.
Aplikasi Indonesia Airports kini dapat diunduh di gadget berbasis iOS, setelah sebelumnya tersedia untuk gadget berbasis Android, dimana hal ini sejalan dengan upaya AP II meningkatkan pengalaman perjalanan seluruh travellers di 13 bandara yang dikelola korporasi.
Seperti diketahui, saat ini sistem operasi iOS dan Android adalah yang paling banyak digunakan di smartphone, sehingga AP II menghadirkan Indonesia Airports di kedua sistem operasi tersebut.
“Hadirnya aplikasi Indonesia Airports dan iPerform ini juga menandakan bahwa AP II fokus pada pengembangan infrastruktur digital demi peningkatan pelayanan, di samping tentunya juga tetap memperhatikan pengembangan secara fisik di bandara-bandara di bawah korporasi,” tutup Awaluddin. (Rmt)