Beranda Berita Taruna Tingkat II Akpol Tewas Diduga Dianiaya Senior

Taruna Tingkat II Akpol Tewas Diduga Dianiaya Senior

0

Seorang Taruna Akademi Kepolisian (AKPOL) Tingkat II bernama Brigadir Dua Taruna (Brigdatar) Mohammad Adam meninggal dunia. Menurut Kabid Propam Polda Jawa-Tengah Kombes Pol Budi Haryanto, dalam laporannya kepada Kadiv Propam Mabes Polri melalui pesan singkat seluler, peristiwa terjadi pada Kamis, 18 Mei 2017 sekitar pukul 02.45 WIB dan telah diketahui korban meninggal dunia.

“Diduga ada pemukulan yang dilakukan oleh Taruna Tingkat III Brigadir Satu Taruna (Brigtutar) yang berjumlah 12 Taruna,”ujar Kabid Propam Polda Jateng.

Korban meninggal Mohamad Adam merupakan alumni SMA Negeri 29 Jakarta. Saksi-saksi yang mengetahui tindakan pemukulan tersebut berjumlah 22 orang yang berasal dari Taruna Tingkat II dan saksi dari Taruna Tingkat III berjumlah 12 orang. Dari Taruna Tingkat III terdapat nama Brigtutar Kristyan Sermumes yang diduga menjadi tersangka utama pemukulan tersebut.

Kemudian saksi-saksi pasca terjadinya pemukulan adalah AKP Agung Basyuni (Kasatar 8 Taruna Tingkat III Akpol) dan AKP Citra Parwa (Kasatar 11 Tingkat III Akpol). Kronologis kejadian adalah pada Kamis, 18 Mei 2017, sekitar pukul 21.00 WIB, Taruna Tingkat II dan III melaksanakan apel malam dan usai apel para Taruna kembali ke flat masing-masing.

Pada pukul 00.30 WIB, Taruna Tingkat II yang tergabung dalam Himpunan Indonesia Timur (HIT) berjumlah 22 orang yang salah satunya Brigdatar Mohammad Adam menghadap Taruna Tingkat III Korps HIT ke flat Taruna Tingkat III melalui jalur bukit belakang flat dengan alasan ada kesalahan yang dilakukan Taruna Tingkat II Korhit.

Singkat cerita, pada pukul 01.00 WIB seluruh Taruna Tingkat II dan III berkumpul di gudang flat atas Taruna Tingkat III dan kemudian Taruna Tingkat III memerintahkan seluruh Taruna Tingkat II untuk melaksanakan sikap tobat roket (kepala dibawah dan kaki diatas) dan sikap mersing.

Kemudian, kata Kabag Propam, Brigdatar Mohammad Adam ditarik kedepan oleh Brigtutar Kristian Sermomes dan dalam sikap mersing mendapatkan pukulan sebanyak enam kali dibagian ulu hati dan pukulan terakhir menyebabkan korban kejang dan kolaps. Melihat kejadian itu, Taruna Tingkat III melakukan upaya untuk menyadarkan diri korban dengan cara membasahi wajah korban dengan air dan dipindahkan ke dalam kamar.

Pada Kamis, 18 Mei 2017 sekitar pukul 02.20 WIB, AKP Agung Basyuni  mendapat laporan dari Brigtutar Kristian Sermomes, bahwa ada Taruna Tingkat II yang pingsan dan laporan diteruskan ke AKP Citra Fatwa untuk kemudian dilakukan pengecekan  dan ternyata kondisi korban sudah tidak sadarkan diri. Sekitar pukul 02.25 WIB, korban dibawa ke Rumah Sakit Akpol, namun saat dimasukkan ke dalam kendaraan milik AKP Citra, kondisi korban sudah agak kaku.

Lalu, sampai di RS Akpol, sekitar pukul 02.30 WIB, Dokter Wina  di RS Akpol yang memeriksa korban menyatakan korban meninggal dunia pada pukul 02.45 WIB. Selanjutnya AKP Agung Basyuni melaporkan kejadian tersebut kepada pimpinan.

Dari hasil pemeriksaan Dokter Ratna dari Rumkit Akpol yang melakukan pemeriksaan jenazah sekitar pukul 04.30 WIB, diperkirakan korban meninggal kurang lebih empat jam yang lalu atau pukul 02.00 WIB dan terdapat tanda-tanda kekerasan pada dada luka lebam di tiga tempat yakni di dada tengah atas, dada kiri dan dada kanan.

Terdapat tanda mati lemas pada yang terlihat pada  jaringan dibawah kuku dan kaki berwarna kebiru-biruan, bibir dan selaput lendir mulut kebiru-biruan dan ada bintik noda pendarahan di kelopak mata kiri.

Sekitar pukul 07.00 WIB, jenazah Brigdatar Mohammad Adam tiba di RS Bhayangkara Semarang dan disimpan di kamar jenazah. “Saat ini jenazah akan dilakukan otopsi sambil menunggu pihak keluarga korban,” kata Kabid Propam Polda Jawa-Tengah Kombes Pol Budi Haryanto. (Mrz)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini