Home Berita Ketum SMSI: Tantangan Media Siber Lebih Berat

Ketum SMSI: Tantangan Media Siber Lebih Berat

0

Ketua Umum (Ketum) Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Teguh Santosa menegaskan, tantangan media siber jauh lebih berat dibanding media cetak maupun elektronik.

Menurutnya, ini menjadi tantangan luar biasa. Masalah dan tanggung jawabnya pun luar biasa. “Mengelola media siber ini jauh lebih berat di televisi atau koran. Tantangan luar biasa, masalah dan tanggung jawabnya luar biasa,” tegas Teguh, Kamis (28/7).

Rakernas pertama, kata Teguh, merupakan kelanjutan dari rapat Pleno Pengurus Pusat yang berlangsung di Tangerang. Rapat tersebut merekomendasikan untuk mendaftarkan diri sebagai konstituen Dewan Pers.

Syarat minimal yang diminta Dewan Pers minimal 15 provinsi dan 200 perusahaan media online sudah dipenuhi bahkan melampaui target yang diharapkan. Saat ini SMSI sudah dibentuk di 27 provinsi.

“SMSI sebagai puncak dari keprihatinan kita semua terhadap praktik media khususnya di siber. Tidak mudah sama sekali. SMSI berdiri Maret lalu, namun keinginan untuk mengorganisir diri jauh dilakukan sebelum Hari Pers Nasional (HPN) di Ambon. Ambon menjadi momentum besar dunia pers dan juga media online,”paparnya.

Teguh mengatakan, media siber di Indonesia tumbuh bagai jamur di musim hujan dan harus memenuhi syarat verifikasi baik administrasi maupun factual. Dari 77 perusahaan media online, baru 7 perusahaan media online yang diumumkan Dewan Pers pada HPN Februari 2017 lalu di Ambon.

SMSI didirikan justru untuk membantu Dewan Pers, sehingga dengan keterbatasan itu khusus mengurus media siber. ”Yang kita bantu bukan hanya Dewan Pers tetapi juga bangsa ini,” tegas Teguh.

Teguh mengatakan kebebasan merupakan platform terbesar di dunia internet dan kabar bohong saat ini bagian dari budaya sehari-hari. Saat ini dihadapkan dua ekstrim, otoritas dan kebablaasan. SMSI menurutnya semacam clearing house untuk menentukan apa sebenarnya fakta.

“Kita memang harus bekerja keras menjadikan SMSI sebagai konsituen Dewan Pers hal kedua. Menjadikan media siber yang sehat itu hal penting ketiga,” ujarnya. (ed)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here