Duta Sanitasi (Dusan) Provinsi Banten yang digawangi Imam beserta 30 pemuda, melakukan inovasi baru dalam berkampanye pentingnya sanitasi. Inovasi tersebut Dusan melakukan hal berbeda dalam berkampanye yaitu dengan cara mural di setiap dinding sanitasi yang mengandung nilai pendidikan mengenai ajakan atau himbauan bersanitasi kepada guru, siswa beserta orangtua siswa.
Pembina Dusan Provinsi Banten Imam Sutopo menerangkan, dalam merealisasikan inovasi baru pihaknya dalam berkampanye mural edukasi, ia beserta 30 pemuda tersebut mempunyai lokasi fokus dalam menjalankannya. Ada 2 yang menjadi target lokasi utama pihaknya, pertama disetiap card free day, dan kedua disetiap SD di Kabuaten/Kota.
“Dalam 2 tujuan lokasi yang kami tunjuk, kami lebih terdahulu mejalankan yang nomor 2, karena masyarakat lebih bisa memahami atau belajar dari visual, dari pada dengan lisan,” terangnya saat para 5 utusan Dusan Banten sedang mengerjakan mural di dinding sanitasi SDN Kadu Agung II Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Selasa (8/8/2017).
Lanjut pria yang juga menjabat Ketua Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) Provinsi Banten ini, sebelumnya ia dan teman-teman Dusan sudah melakukan breefing, misalkan contoh himbauan untuk tidak menggarami laut, tetapi lebih kepada ajakan peningkatan sanitasi.
Kedepannya, para Dusan pun akan disempatkan untuk berkarya lebih, yaitu bekarya dikertas A3 dengan bertujuan berkampanye sanitasi, nantinya karya para Dusan aka dibukukan, dan akan didrop ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pendidikan (Dindik) di Pemerintahan Provinsi Banten dan di Kabupaten/Kota.
“Agar para Dusan berkesempatan hasil karya mereka dibaca oleh sebagian pejabat di Provinsi Banten,” harapnya.
Sementara, Arif perwakilan dari Duta Sanitasi Banten menambahkan, bahwa para orang lebih mencintai keindahan, dengan mural membuat dinding yang disediakan untuk mural akan nampak jadi lebih indah, dan mengandung nilai pelajaran ata pendidikan dalam mengajak orang untuk melakukan sanitasi disetiap lingkungan.
Remaja yang terjun langsung dalam pembuatan mural di SDN Kadu Agung II ini merupakan inisiator dari mural yang sedang dikerjakan oleh 5 Dusan Banten ini mengatakan, ia yang mengerjakan awal sketsa dari mural yang akan dituangkan kedinding sanitasi ini.
“Iya saya yang membuat sketsa dengan waktu selama kurang lebih 3 jam, selanjutnya saya ajak teman-teman dan pak Imam untuk menambahkan inspirasi lain kedalaman mural ini,” katanya.
Lanjut pemuda yang sedang menjalankan pendidikannya di Unversiitas Serang Raya (Unsera) ini, untuk warna yang ia beserta keempat temannya tuangkan dalam mural perdana ini, biru, coklat muda, merah, orange, creem, hitam, dan warna yang dicampur agar menghasilkan warna baru, namun untuk warna biasanya mengikuti tema dari muralnya sendiri.
“Kalau warna itu biasanya mengikut ke model dari muralnya, kan gak mungkin kita membuat mural air namun kita beri warna hijau,” tambahnya.
Ia juga mempunya harapan kepada seluruh masyarakat yang akan menikmati hasil karya dari mural yang ia beserta teman-temannya buat, agar bisa menerapkan edukasi dari mural tersebut kedalam kehidupan sehari-hari.
“Semoga masyarakat lebih mencintai lingkungan dengan melakukan kehidupan sehari-hari, dari mural edukasi yang kami buat,” tutupnya. (Yan)