Beranda Bandara Benih Hortikultura Berbahaya Asal India Dimusnahkan di Bandara Soetta

Benih Hortikultura Berbahaya Asal India Dimusnahkan di Bandara Soetta

0

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) kembali memusnahkan benih tanaman hortikultura impor yang positif mengandung bakteri dan virus berbahaya asal India.

Pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar menggunakan mesin incinerator di Instalasi Karantina Hewan Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (31/5/2019).

“Benih ini berupa bunga carnation sebanyak 15.000 batang dan tomat sebanyak 1 kwintal, semuanya asal India,” kata Ali Jamil, Kepala Barantan saat melakukan tindakan pemusnahan.

Ali menjelaskan, bunga Carnation dan Tomat impor tersebut masuk ke wilayah negara Republik Indonesia secara legal dengan menyertakan Surat Kesehatan Tumbuhan dari otoritas karantina di negara asalnya.

Namun setelah dilakukan pemeriksaan ulang, ditemukan virus dan bakteri pada komoditas pertanian tersebut. Bahkan bakteri dan virus ada pada tumbuhan tersebut belum ada di Indonesia.

“Pemeriksaan ulang yang dilakukan karantina pertanian ini adalah prosedur yang biasa dilakukan walaupun telah disertai jaminan PC dari negara asal,” ujar Ali.

Dari hasil uji analisis laboratorium BBKP Bandara Soetta lanjut Ali, bibit bunga Carnation asal India positif terinfeksi Carnation Mottle Virus (CarMV) Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) Kategori A2 golongan 1. Sementara pada Tomat positif mengandung bakteri Pseudomonas syringae pv. syringae (PSS) OPTK Kategori A1 golongan 1, oleh karenanya harus dimusnhakan.

“Ini merupakan hasil dari tindakan pengetatan pengawasan sekaligus menjadi catatan bagi kami untuk terus melakukan ekspose pentingnya melindungi kelestarian sumber daya alam hayati kita,” jelasnya.

Sementara Kepala BBKP Bandara Soetta, Imam Djajadi mengatakan, 3 asal negara yang paling banyak dilakukan tindakan pemusnahan di wilayah kerjanya, masing-masing adalah asal Cina sebanyak 49 kali tahun 2017 dan 65 kali di tahun 2018. Kedua adalah Taiwan sebanyak 2 dan 17 kali dan Vietnam sebanyak 7 dan 10 kali pada kurun waktu berturut-turut tahun 2017 dan 2018.

“Secara total tindakan pemusnahan yang telah dilakukan adalah 801 kali di tahun 2017 dan hanya 178 kali di tahun 2018 dan 42 kali sepanjang bulan Januari sampai dengan April 2019,” ungkap Imam.

Imam menegaskan, pihaknya akan terus melakukan pengetatan pengawasan terhadap komoditas pertanian yang masuk dari luar negeri. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu produktivas pertanian yang tengah dibangun di seluruh wilayah Indonesia.

“Kami juga lakukan penguatan kesisteman perkarantinaan pertanian agar bisa memberikan percepatan layanan untuk mengakselerasi ekspor komoditas pertanian di pasar global ,” tutur Imam.

Selain bunga Carnation dan Tomat, turut dimusnahkan pula media pembawa yang merupakan hasil penahanan di terminal Bandara Soetta berupa bibit tanaman, buah-buahan, sayuran, daging segar dan hasil olahan produk hewan seperti sosis yang ditahan dalam kurun waktu Maret sampai dengan Mei 2019. (Rmt)