Home Bandara AP II Evaluasi Kapasistas Penerbangan Bandara Soetta Usai Diprotes DPR RI

AP II Evaluasi Kapasistas Penerbangan Bandara Soetta Usai Diprotes DPR RI

1

PT Angkasa Pura II akan melakukan evaluasi tentang kapasitas landasan pacu (runway) 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta). Masukan yang dimaksud adanya protes dari anggota Komisi V DPR RI, Bambang Haryo Soekartono.

Hal itu diungkapkan Plt Executive General Manager Bandara Soetta, Jaya Tahoma. Dirinya menyebut, pihaknya akan mengkaji masukan dari anggota Komisi V DPR RI tersebut.

“Tentu kami akan jadi masukan dan jadi bahan pertimbangan. Ada beberapa aspek yang kami harus pertimbangkan untuk memenuhi kapasitas itu,” ujar Jaya di Runway 3 Bandara Soetta, Tangerang, Rabu (31/7/2019).

Menurut Jaya, untuk menaikan target pergerakan pesawat perjamnya secara otomatis harus menambah Sumber Daya Manusia (SDM) yang ahli di bidangnya.

Tak hanya SDM, juga perlu menambah alat berat untuk menjamin keselamatan penerbangan pesawat baik mendarat atau pun lepas landas di Bandara Soetta.

“Diantaranya dari sisi peralatan, baik dari landasan yang lama dan juga dari sisi SDM dan sistem prosedur akan kami siapkan dengan baik,” tutur Jaya.

Dikatakannya, Runway 3 tersebut direncanakan dapat dioperasikan antara tanggal 15 sampai 17 Agustus 2019 sekaligus jadi kado kemerdekaan Indonesia.

“Sudah siap dan sudah dikalibrasi. Beberapa aspek yang terkait diantaranya sosialisasi dengan semua pengguna jasa lebih kepada penerbang sudah kami lakukan beberapa kali,” ungkap Jaya.

Namun, secara infrastruktur, anggota Komisi V DPR RI Bambang Haryo Soekartono mengakui bahwa landasan pacu ketiga tersebut sudah mumpuni. Dalam arti sudah mampu menjadi landasan pacu pesawat berbadan besar (wide body) seperti Boeing 777 dan Airbus 380.

“Karena juga sisi lebarnya sudah cukup seperti garisnya ini 45 meter yang sudah standar Annex. Lebar landasannya sendiri itu sudah sekitar 65 meter sudah standar,” tutur Bambang.

Adapun hal yang ia soroti adalah jumlah pergerakan pesawat perjamnya yang ditargetkan pemerintahan pusat yakni 114 pergerakan pesawat.

Menurut Bambang, dengan adanya tiga landasan pacu, Bandara Soetta seharusnya memiliki target yang lebih tinggi bila dibandingkan bandar udara berkelas internasional di negara lain.

“Nah kalau ada tiga runway, berarti harus 150 sampai 180 take off dan landing bukan targetnya adalah 114. Ini yang saya minta kepada stakeholder dan pemerintah untuk merubah target,” tutur Bambang. (Rmt)

Comments are closed.