Beranda Berita TPID Clauster 1 Pelatihan Stunting Balita

TPID Clauster 1 Pelatihan Stunting Balita

0

Puluhan kader pembangunan sumber daya manusia (PSDM) Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) dan kader posyandu mengikuti pelatihan pencegahan stunting terhadap gizi balita, acara yang dilaksanakan diaula Kecamatan Sepatan Timur, di ikuti enam wilayah, Kecamatan Sepatan, Sepatan Timur, Sukadiri, Pakuhaji, Teluknaga, dan Kecamatan Kosambi, Selasa (13/8/2019).

Ketua Panitia Pelatihan Pembangunan Sumber Daya Manusia (PSDM), Nurhasanudin menjelaskan kegiatan pelatihan pembangunan sumber daya manusia ini merupakan komitmen bersama dengan TPID yang ada didesa untuk sama-sama pencegahan stunting pada balita.

Kesehatan, sambung Nurhasanudin, merupakan salah satu aspek penting bagi seluruh lapisan masyarakat. Dalam hal ini, kesehatan untuk balita menjadi prioritas yang utama. Hal ini harus dilakukan kader PSDM, KPM, dan posyandu untuk terjun langsung kemasyarakat, mendata dan melakukan stunting.

“Pelatihan kapasitas pembangunan sumber daya manusia ini, fokus pada pendataan dan pemeriksaan pencegahan stunting balita, dan kegiatan ini diikuti kader pembangunan sebanyak 125 kader,” ujar Nurhasanudin, Selasa (13/8).

Ketua Forum Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) Kabupaten Tangerang Sukmara mengatakan, stunting menjadi program utama pemerintah, dan menjadi tanggungjawab bersama hingga ketingkat desa supaya bisa mendeteksi sejak usia dini.

“Saya berharap tidak hanya sekedar membicarakan soal bagaimana masyarakat bisa hidup sehat dan bersih, yang terpenting bagaimana penanganan bayi dan balita agar pertumbuhannya sesuai usia, pasalnya peran serta kader posyandu ini yang saya harapkan,” ucapnya.

Dikatakannya, harus ada upaya bersama dalam pencegahan stunting diwilayah Tangerang Utara. Sebab, kemiskinan menjadi keluarga kurang asupan gizi kondisi ini bisa menyebabkan tingginya kasus balita.

“Upaya ini harus melibatkan seluruh potensi yang ada seperti Camat, Kades, akademisi, kader posyandu, PKK, tenaga kesehatan, tokoh agama. Saya juga ingin ada perhatian khusus dari pemerintah berbentuk penghargaan kepada kader pembangunan manusia yang berhasil menurunkan stunting diwilayahnya,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Kedaung, dr. Neli memaparkan keluarga adalah pendidik, pengasuh, pembimbing dan pelindung pertama dan utama.

“Stunting adalah masalah kurang gizi yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi,” pungkasnya. (Sam)