Beranda Berita Tekan Penyebaran Covid-19, Pemkot Tangerang Siap Karantina Wilayah

Tekan Penyebaran Covid-19, Pemkot Tangerang Siap Karantina Wilayah

0

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menyiapkan skenario jika pemerintah pusat mengeluarkan aturan karantina wilayah. Salah satunya Pemkot Tangerang sudah membuat program Kampung Siaga Covid-19 (Si Gacor) untuk menekan penyebaran Covid-19.

“Kami harus siap dengan karantina wilayah. Siang tadi kami bahas dan berkoordinasi dengan camat, Kepolisian Resor Tangerang Kota, dandim, satuan polisi pamong praja, dan dinas perhubungan untuk skenario karantina wilayah, seperti mempersiapkan simulasi area dan jalan yang akan ditutup,” kata Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah, Selasa (31/03/2020).

Arief menilai, jika karantina wilayah diterapkan, kebijakan itu harus dibarengi dengan kesiapan warga, terutama kesiapan kebutuhan pangan.

Namun, kata Arief untuk urusan tersebut Pemkot Tangerang tidak mempunyai kewenangan lebih untuk mengatur pasokan pangan yang didistribusikan ke wilayahnya.

“Suplai kebutuhan pangan bukan kami yang mengendalikan, tetapi pemerintah pusat. Namun, di Kota Tangerang, kebijakannya untuk pasar dan toko obat tetap dibuka. Artinya, pemerintah bijak melihat kondisi. Jika dikarantina wilayah, karena logistik masih dibuka, kebutuhan masyarakat akan tetap terpenuhi. Jadi warga tak perlu khawatir,” tutur Arief.

Sandy Maulana (38), warga Kelurahan Poris Plawad Indah, Cipondoh, Kota Tangerang, merasa khawatir jika karantina wilayah tidak diikuti kebijakan ketahanan pangan, keamanan, dan perlindungan hak-hak dasar seperti kebutuhan finansial.

Selain itu, kata Sandy jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, akan berdampak buruk pada masyarakat dan bukan tidak mungkin kepanikan akan semakin menjadi-jadi.

“Pertama, pemerintah harus yakin betul kebutuhan pangan untuk warga terpenuhi. Kedua, pemerintah harus menjaga situasi keamanan hingga mengatasi kepanikan warga. Ketiga, pemerintah harus menjamin kebutuhan finansial para pekerja, karena ini saja belum dikarantina berdampak besar pada para pekerja informal,” tutur guru SMA tersebut. (Adv)