Kuda asal Tiongkok yang akan mengikuti perhelatan akbar Asian Games 2018 harus melewati 2 filter karantina guna menjamin kesehatan dan keamanannya. Petugas Karantina dari Indonesia juga telah terbang ke Tiongkok, 20 – 24 Juli 2018 lalu untuk memastikan kesehatan kuda yang akan nantinya mengikuti Asian Games 2018.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Badan Karantina Pertanian, Agus Sunanto.
”Pertama, pengecekan awal di negara asal yang dilakukan petugas karantina dan filter ke dua nanti saat kuda asal Tiongkok tersebut tiba akan kami karantina terlebih dahulu di IKH Artayasa Depok,” kata Agus dalam keterangan tertulisnya yang diterima tangerangonline.id, Jumat (27/7/2018).
Agus mengatakan, untuk kuda asal negara lainnya tidak dilakukan pengamanan dengan 2 filter tersebut karena kuda berangkat dari Uni Eropa, dimana status kesehatan hewannya telah sesuai dengan standar Equistrian Diseases Free Zone atau EDFZ.
“Lain halnya dengan kuda asal Tiongkok yang akan diterbangkan langsung ke Indonesia maka harus melalui tindakan karantina,” jelas Agus Sunanto.
Dua puluh tiga hari menjelang pembukaan perhelatan akbar Asian Games XVIII yakni 18 Agustus 2018, Badan Karantina Pertanian pastikan cabang olah raga Equestrian dapat berjalan dengan baik.
Badan Karantina Pertanian mengirimkan dua orang petugasnya ke Tiongkok untuk melakukan filter pertama berupa verifikasi pemenuhan persyaratan kesehatan hewan Asian Games XVIII sesuai dengan standar EDFZ dan pengawasan pelaksanaan karantina kuda di Instalasi Kuda Yangqing, Beijing, Tiongkok.
Mereka masing-masing adalah Dr. drh. Risma Juniarti Paulina Silitonga, M.Si dan drh Woro Wulandari Kalanjati, M.Si, yang selama empat hari, melakukan pertemuan dengan CEA (Asosiasi Federasi Equestrian Tiongkok), Vet Authority China dari Beijing Municipal Bereau of Agricultture, BITQC (Beijing Inspection and Quarantine Testing) sebagai laboratorium pemeriksaan penyakit kuda dan Custom Tiongkok.
“Ada 142 ekor kuda dari 17 negara yang akan mengikuti cabang olah raga Equestrian. Seperti telah dijelaskan, mayoritas kuda tersebut akan diberangkatkan ke Indonesia melalui Uni Eropa. Kecuali negara Tiongkok yang diperkirakan tiba tanggal 29 Juli 2018 ini terbang langsung dari negara asalnya,” kata Agus.
Hal ini lanjut Agus, dikarenakan status kesehatan hewan di Tiongkok belum sesuai dengan standar EDFZ, maka petugas Karantina Pertanian lakukan berbagai pengecekan langsung ke Instalasi Kuda Beijing-Tiongkok.
Dirinya membeberkan, beberapa hal yang menjadi fokus pemeriksaan adalah status surveilans di dalam negara Tiongkok; pengecekan Animal Installation; hasil laboratorium yang telah dilakukan karantina Tiongkok terhadap penyakit Equine Infections Anemia (EIA), Piroplasmosis, Dourine, Glanders; dan List of notifiable disease Tiongkok ke Indonesia.
“Dari hasil berbagai pemeriksaan tersebut keluarlah rekomendasi bahwa kuda Tiongkok yang akan masuk ke Indonesia harus melalui 2 filter yakni pemeriksaan di negara asal dan dikarantinakan terlebih dahulu di Instalasi Karantina Hewan (IKH), Artayasa stable di Limo-Depok, yang telah ditetapkan Barantan. Selain kuda asal Tiongkok, kuda dari Indonesia pun akan dikarantina ditempat yang sama,” jelas Agus.
Selama masa di filter ke dua nanti, akan dilakukan tindakan karantina hewan terhadap kuda-kuda Tiongkok selama di IKH Artayasa Depok. Hasil dari tindakan karantina hewan selama di IKH Artayasa Depok inilah yang akan merekomendasikan apakah kuda sehat sebelum memasuki venue Equestrian yang merupakan core zone EDFZ untuk mengikuti Asian Games 2018.
“Kami akan pastikan kesehatan dan keamanan seluruh kuda baik dari Indonesia maupun dari pelbagai negara agar sehat, aman dan siap berlaga di ajang lomba Asian Games 2018,” pungkas Agus. (Rmt)