Beranda Berita Kepengurusan Baru FSPP Kota Serang Hingga Penolakan Rapid Test

Kepengurusan Baru FSPP Kota Serang Hingga Penolakan Rapid Test

0

 

Serang, Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (Fspp) Kota Serang mengukuhkan atau melantik pengurus fspp Kota Serang mengganti kepengurusan di Aula Pemerintahan Kota Serang, Senin (22/6)

Walikota Serang, Syafrudin mengungkapkan, pondok pesantren (Ponpes) merupakan salah satu pendidikan penting sebagai pembentukan karakter anak-anak, dan sebagai peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kota Serang.

“Karena di Ponpes itu mayoritas diberikan pelajaran kepada anak adalah pendidikan agama Islam, itu juga sebagai pembentukan karakter anak-anak,” ungkap Syafrudin, usai melakukan pelantikan kepengurusan fspp, di Kantor Pemerintahan Kota Serang, Senin (22/6).

Kemudian Syafrudin juga mengatakan, fspp merupakan organisasi yang resmi dari tingkat pemerintah pusat sampai ke pemerintah daerah, sehingga selama fspp memiliki legalitas secara resmi dari pemerintahan, Pemkot dapat memberikan bantuan tanpa menyalahi aturan.

“Insya Allah Pemkot Serang nanti sesuai dengan program fspp yang akan diberikan kepada kami, Insya Allah akan kami bantu, termasuk perkantoran juga bila memungkinkan,” kata Syafrudin.

Syafrudin berharap, dari 201 ponpes yang belum mengurus leglitas secara resmi dapat mengurus sesuai aturan, guna bantuan yang akan diberikan kota serang kepada ponpes yang ada di Kota Serang.

“Dari 201 itu masih ada yg legalitas yang belum resmi, kami berharap dari pondok pesantren ini agar mengurus legalitas yg benar sehingga bantuan juga akan kami berikan apabila memenuhi persyaratan,” harapnya.

Selain itu, Sayfrudin mengatakan, penolakan rapid tes yang disinyalir oleh para Kiai dan Ulama yang terorganisai oleh fspp, karena kurangnya informasi dari satuan gugus tugas kepasa para Kiai dan Ulama.

“Saya kira tidak ada yg menolak hanya Miss saja, karena dianggap tidak resmi para kiai menolak. Karena tidak ada surat pemberitahuan kepada para kiai, kalau pemkot atau dinkes memberikan info baik tertulis pasti akan diterima,” kata Syafrudin.

Kemudian Syafrudin menambahkan, rapid tes yang akan dilakukan ke Ponpes telah berjalan sesuai program dari satuan gugus tugas penananganan Covid 19.

“Sebenarnya sekarang sudah mulai, ini di MUi sudah, dari MUI mulai nanti bagaimana program dari dinkes nanti akan terus ke pondok pesantren, karena ponpes juga ada anak muridnya yang sudah masuk tapi yang belum, mungkin belum,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Fspp Kota Serang Hasanudin mengungkapkan, sikap penolakan rapid tes diindikasi ada pihak tertentu yang memanfaatkan situasi yang belum jelas dilakukan oleh siapa.

“Selama ini sebelum adanya rapid dari pemerintah Kota Serang, sudah ada pihak- pihak tertentu yg bergerilya dilapangan untuk melakukan rapid kepada para tokoh agama, oleh karena itu secara spontan pada saat itu para kiai menolak rapid tes khawatir tidak resmi,” kata

Kemudian menjelaskan, Ponpes seKota Serang, telah ada beberapa ponpes yang diantaranya sudah melakukan rapid tes, yang tidak jelas dari mana.

“Ponpes seKota Serang, pada saat itu ada beberapa ponpes yang diantaranya sudah di rapid tes, yang tidak jelas dari mana, karena ngomongnya dari tim pusat,” kata

Hasanudin beranggapan, adanya rapid tes membuat kecemasan para kiai, dikhawatirkan yang tadinya tidak sakit menjadi sakit.

“Karena dengan adanya rasa takut tadi maka akan menimbulkan sakit dengan adanya kehawatiran tadi,” kata Hasanudin.