BANDARA SOETTA – Sebanyak 350 personel layanan navigasi penerbangan AirNav Indonesia Cabang Jakarta Air Traffic Services Center (JATSC) menjalani tes urine di Kantor JATSC Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Selasa (14/7/2020).
Dengan menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang, kegiatan ini juga sekaligus
sosialisasi pencegahan bahaya narkotika.
Direktur Utama AirNav Indonesia, M. Pramintohadi Sukarno, menjelaskan bahwa, pemeriksaan ini diselenggarakan sebagai bentuk implementasi dari Inpres Nomor 2 Tahun 2020 yang mengamanatkan BNN untuk melaksanakan rencana aksi Nasional P4GN periode tahun 2020-2024 yang bertujuan untuk memberikan informasi detail mengenai bahaya Narkotika, imbasnya terhadap kehidupan, cara menghindari, bahkan bagaimana menyikapi jika ada rekan yang menyalahgunakan.
“Kami juga telah melakukan sosialisasi pencegahan bahaya narkoba dan melakukan tes urine kepada 798 orang personel layanan navigasi penerbangan yang ada di empat Cabang AirNav Indonesia, untuk memastikan mereka bebas narkoba dan siap memberikan layanan navigasi penerbangan dengan prima,” ujar Pramintohadi.
Ia menjelaskan, selain JATSC yang telah melakukan tes urine pada hari ini, Cabang Surabaya di tanggal 22-23 Juni telah melakukan tes urine terhadap 78 orang personel, Cabang Denpasar di tanggal 29-30 Juni telah melakukan tes urine terhadap 150 orang personel, dan Cabang Makasar Air Traffic Services Center (MATSC) di tanggal 6-8 Juli juga telah melakukan tes urine terhadap 220 orang personelnya.
“Kami berterima kasih kepada BNN yang selama ini telah bersinergi dengan AirNav Indonesia secara intens dalam menjaga performa kesehatan personel layanan navigasi penerbangan. Sejauh ini dari semua hasil tes yang telah dilakukan, seluruh personel kami di dua cabang yang telah melakukan tes urine dinyatakan bebas narkoba. Selama ini kami rutin melakukan tes urine kepada personel kami secara random. Hal ini penting guna memastikan kesehatan personel layanan navigasi penerbangan yang bertugas memandu pesawat udara di ruang udara Nusantara,” tutur Pramintohadi. (Rmt)