Pandemi Corona yang belum mereda mengakibatkan sejumlah warga mengurungkan niatnya untuk membuat paspor.
Bahkan permintaan warga untuk membuat paspor cenderung mengalami penurunan meski pemerintah telah menerapkan tatanan kehidupan baru atau new normal.
Seperti halnya yang terjadi di Kantor Imigrasi kelas 1 Non TPI Serang mengalami penurunan permohonan pembuatan paspor lintas negara. Dalam kondisi normal, rata-rata pemohon mencapai seratus dalam sehari. Namun, dimasa pandemi ini pemohon berkurang hingga 90 persen.
“Paspor sifatnya lintas negara ya, kemudian di beberapa negara memberlakukan pengetatan terhadap warga negaranya, maupun orang yang datang ke suatu negara, sehingga berdampak juga kepada pemohonan paspor,” kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Non TPI, Nurudin saat di temui di kantornya di Serang, Kamis (10/9).
Nurudin mengatakan, permohonan banyak di dominasi oleh masyrakat yang akan berangkat umroh. Sedangkan, Negara Saudi yang banyak diminati masih tidak memungkinkan untuk dikunjungi. Sehingga, masyarakat yang ingin beribadah baik itu haji maupun umroh menahan diri untuk mengajukan permohonan pembuatan paspor.
“Kalau pun ada, hanya satu atau dua yang bersiap siap seandainya nanti dibuka,” terangnya.
Kendati demikian, pihaknya tetap membuka pelayan dengan memenuhi protokol kesehatan dengan membatasi jumlah pemohon dan operator pelayanan.
“Kalau ada perintah tutup kami menutupnya, tapi mana kami terus melayani. Menurut saya tidak tutup, karena dibuka pun tidak ada pemohon,” ujarnya
Ia menghimbau, dimasa pandemi ini permohonan paspor dapat menunda pembuatan paspor apabila tidak mendesak. Karena, menurutnya pembuatan paspor sekarang bukan perkara yang sulit, dengan kelengkapan persyaratan dan kejelasan tujuan.
“Kalau memang tidak mendesak mendingan ditunda dulu semua dalam rangka mencegah penyebaran covid 19, semakin banyak yang datang ke kantor kami, semakin tidak nyaman buat kami sendiri dan orang disekelilingnya,” pungkasnya. (Smn)